Berita Viral
Kades Socorejo Ngamuk Buang Daging Ayam Program BPNT ke Jalan, Arif: Warga Saya Sakit Gara-gara Ini
Kades Socorejo Ngamuk Buang Daging Ayam Program BPNT ke Jalan, Arif: Warga Saya Sakit Gara-gara makan Ini
TRIBUNPANTURA.COM, TUBAN - Gara-gara warganya sakit setelah mengonsumsi daging ayam dari program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), seorang kades di tuban ngamuk dan membuang daging ayam busuk ke jalan.
Adalah Arif Rahman Hakim, seorang kepala desa (kades) di Tuban, Jawa Timur, yang mengamuk lantaran mengetahui warganya sakit dan muntah-muntah akibat mengonsumsi daging busuk.
Ironisnya, daging itu merupakan daging pemberian dari program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).
• Cara Mudah Cek Kepersertaan BLT Pekerja Rp600.000, Simak Petunjuk Berikut Ini
• Bareskrim Tetapkan Djoko Tjandra Tersangka dalam Dua Kasus Berbeda, Ini Penjelasan Polri
• Tiga Investor Korea Selatan Kunjungi KIT Batang, Wihaji: Alhamdulillah, Satu Positif Investasi
• BNN Jateng Musnahkan Sabu dan Ekstasi, Benny: Jepara Episentrum Narkoba, Ini dari Sana Semua
Tak hanya mendatangi lokasi penyalur bantuan, Arif juga mengamuk dan langsung membuang daging-daging busuk yang hendak disalurkan.
Arif mengetahui bahwa daging bantuan yang diterima salah satu warga Desa Socorejo dalam kondisi busuk dan berbau tidak sedap, bermula dari laporan warganya.
"Itu warga saya, suaminya Ibu Rami, saya lupa namanya, kan sampai sakit dan muntah-muntah setelah makan daging dari BPNT," ujar Arif, Kamis (13/8/2020).
Sakit perut usai menyantap daging busuk bantuan, warga pun melaporkan kepada kepala desa mereka.
Merasa geram lantaran warganya mendapatkan bantuan daging busuk, Arif mendatangi agen penyalur bahan pokok program BPNT.
Ia semakin terkejut karena mendapati beberapa bungkusan daging ayam mulai membusuk di lokasi itu.
Arif marah dan langsung membuang daging-daging busuk itu ke jalan.
Daging-daging beraroma tak sedap itu sedianya akan dibagikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BPNT.
Arif menyayangkan bantuan tak layak itu akan disalurkan pada warga yang kurang mampu.
Ia meminta agen dan penyalur tak main-main dengan program bantuan pemerintah.
Warga, kata dia, tak bisa berbuat banyak walaupun bantuan yang mereka terima tak layak.
Akibatnya, mereka menerima daging busuk itu dan muntah-muntah usai mengonsumsinya.
Agen penyalur bahan pokok program BPNT di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Mabrur mengatakan, pihaknya tidak bisa mengontrol kualitas barang atau bahan pokok.
Agen, kata dia, hanya tempat menyalurkan barang maupun bahan pokok secara langsung pada KPM program BPNT.
Sedangkan barang-barang yang akan disalurkan ke KPM itu dibelanjakan dan dikirim dari suplier.
Ia mengakui, kualitas daging kemarin terlihat dioplos oleh supplier.
Ada yang berkualitas baik, tetapi ada yang jelek.
"Adanya yang dikirim seperti itu, kami bagikan apa adanya, kami hanya menyalurkan kok," kata dia.
Merespons hal tersebut, Plt Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tuban Joko Sarwono memastikan daging-daging tersebut telah diganti daging baru dan mengevaluasi supplier.
"Pagi ini sudah diganti yang baru dan sudah diterimakan ke KPM," ujar dia.
Joko tetap akan memanggil pihak-pihak yang terlibat dalam penyaluran program BPNT, termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Ronggolawe Sukses Mandiri sebagai supplier tunggal program BPNT di Kabupaten Tuban.
"Walaupun barangnya sudah diganti, tapi tidak menggugurkan tanggung jawab, kami akan tetap mengevaluasi dan memberikan surat peringatan, serta bisa sampai pemutusan hubungan kerja," terang dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Saat Kades Mengamuk dan Buang Daging Bantuan yang Busuk ke Jalan: Warga Saya Sakit dan Muntah-muntah
• Bea Cukai Solo Sita 626 Botol Miras Ilegal Dari Dua Pengedar
• Gagal di SBMPTN? Simak Daftar 10 Universitas Swasta Terbaik Versi Webometrics
• Jokowi: Waktu Kita Tinggal 25 Tahun Lagi
• Jumlah Penderita Covid-19 dari Klaster Bank Syariah Mandiri Purwokerto Terus Bertambah