Berita Tegal
Kisah Inspirasi Painem, Keluarga PKH di Tegal yang Sudah Mandiri
Wajah Painem (44) warga Kota Tegal, semringah menceritakan usaha dagangnya yang terus meningkat.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, TEGAL - Wajah Painem (44) warga Kota Tegal, semringah menceritakan usaha dagangnya yang terus meningkat.
Ia ingat betul, usaha dagang nasi ponggol dijalaninya seusai mengundurkan diri dari Program Keluarga Harapan (PKH).
Selain berjualan nasi ponggol, Painem juga berjualan makanan sambosa secara online.
Painem dan suaminya Masurip Lily Sutoto (53), adalah keluarga penerima manfaat PKH yang kini telah mandiri.
• Update Kasus Virus Corona Kabupaten Batang Rabu 23 September 2020
• Jadwal Pelayanan Samsat Keliling Kabupaten Batang, Rabu 23 September 2020
• Jadwal Samsat Keliling Kota Tegal Hari Ini, Rabu 22 September Buka di Delapan Lokasi
Mereka warga Kelurahan Mangkukusuman, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.
Painem menceritakan, keluarganya terdaftar sebagai penerima PKH pada 2016.
Saat itu ia masih bekerja di tempat usaha olahan makanan milik keturunan orang Arab.
Sedangkan suaminya sehari-hari bekerja sebagai juru parkir.
Kemudian ia juga memiliki dua orang anak yang masih sekolah.
Painem mengatakan, selama di PKH banyak arahan, masukan, dan motivasi yang didapatkan dari para pendamping.
Kemudian di akhir 2018, ia memutuskan untuk mandiri dan berjualan nasi ponggol.
"Satu tahun, dua tahun, akhirnya masuk tiga tahun anak pertama saya sudah lulus."
"Tanggungan anak tinggal satu. Saya merasa sudah mampu dan mengundurkan diri," kata Painem kepada Tribun-Pantura.com, Selasa (22/9/2020).
Painem mengatakan, pendampingan PKH sempat kaget saat ia menyampaikan keinginan untuk mundur sebagai penerima manfaat.
Tapi ia kemudian menegaskan jika keluarganya benar-benar serius.