Teror Virus Corona
Hormat untuk Aiptu Mulyono, Polisi Relawan Pemakaman Jenazah Covid-19 Itu Meninggal karena Corona
Hormat untuk Aiptu Mulyono, Polisi Relawan Pemakaman Jenazah Covid-19 Itu Meninggal karena Corona
Ia menceritakan, Mul sering membagi ilmunya tentang kimia biologi radiasi yang dimilikinya.
"Termasuk stasiun dekontaminasi adalah sumbangsih dari beliau, sejak tanggal 30 satgas Aman Nusa Progo ada perpindahan, Pak Mul ada proses mutasi tidak lagi ikut dalam posko," katanya.
Pristiawan mengatakan, dirinya memastikan Mul tidak tertular saat bertugas bersama relawan di posko.
"Kalau tertularnya dari mana saya juga tidak berani menyimpulkan karena sejak 31 Juni sudah sibuk dengan ketugasan beliau, yang pasti kita dalam kaitannya preventif memastikan beliau tidak terpapar dari posko," ucapnya.
"Jadi intinya adalah bahwa kami bersaksi beliau orang baik banyak meninggalkan ilmu," kata Pristiawan.
Kesaksian komandan Brimob
Sementara itu, Komandan Brimob Polda DIY Kombes Pol Imam Suhadi memberikan kesaksian bahwa Mul adalah orang yang berintegritas dan tidak memiliki rasa lelah saat melakukan kegiatan kemanusiaan.
"Kalau saat menyemprot disinfektan itu sering diberi uang rokok sama pemilik tempat yang disemprot, tetapi beliau selalu menolak."
"Ya, beliau luar biasa dedikasi sama kesatuan luar biasa. Bahkan terlalu baik pada masyarakat. Sehingga kadang-kadang tidak lihat kondisi badan," ucapnya.
Ia membenarkan, Mul meninggal dan positif terinfeksi virus corona. Tak hanya Mul, istri dan anaknya juga terpapar virus corona.
"Iya positif Covid terakhir kan di rumah sakit pakai ventilator itu. Kebetulan keluarganya anak istrinya juga kena sekarang dirawat di rumah sakit," tambahnya.
Lanjut Imam, Mul sempat dipindah ke Sabhara dan Samapta agar bisa beristirahat dari kegiatan relawan.
Namun, Mul sering tetap bertugas sebagai relawan tanpa sepengetahuan atasan.
"Sempat saya istirahatkan, saya pindahkan ke Sabhara sama Samapta. Tapi kadang beliau tanpa sepengetahuan kita masih berhubungan relawan," katanya.
Ia berpesan kepada anggota kepolisian maupun para relawan untuk selalu menjaga kesehatan, jangan memaksakan diri jika merasa capek.
"Sebenarnya begini, tugas relawan maupun Brimob kepolisian ini sangat berat secara logika dapat virusnya dari zona-zona merah."
"Tidak menjamin alat kita akan aman. Bahkan disinfektan yang kita hirup lama-lama bisa kanker," katanya. (*)