Berita Sragen

11 Tahun Ervan Hilang, Kembali Bertemu Keluarganya di Sragen karena Iseng Buka Google Street View

Ervan Hilang di Jakarta 11 Tahun Lalu, Kembali Bertemu Keluarga karena Iseng Buka Google Street View

Penulis: Agus Iswadi | Editor: yayan isro roziki
Tribunpantura.com/Agus Iswadi
Ervan dan Suparno, ayah dan anak, yang kembali bertemu setelah terpisah 11 selama tahun. Keduanya ditemui wartawan Tribunpantura.com di Sragen, Minggu (11/10/2020). 

"Rasanya bahagia, campur, sedih juga. Tidak menyangka juga bisa bertemu lagi. Setelah 11 Tahun terpisah," ungkapnya.

Ervan menceritakan, selama terpisah dengan keluarga sempat hidup di jalanan bersama pengamen selama dua tahun.

Kesehariannya dihabiskan dengan mengamen bersama rombongan pengamen, berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Baik di wilayah Jakarta, Bogor bahkan Solo dan beberapa kota lainnya. Mulai dari mengamen di warung, bus dan pinggir jalan.

Hingga dirinya mulai menata hidup saat berada di dinas sosial, panti asuhan dan tempat pelatihan kerja di daerah Bogor.

Sebelum berada di tempat pelatihan kerja, Ervan sempat diasuh oleh tiga orang.

Dirinya pun masih ingat nama tiga orang itu. Saat itu dirinya sempat di sekolahkan dan didaftarkan di pondok pesantren.

"Pertama Pak RT, almarhum Cipluk Surya di Parung Bogor, kedua Mbah Elie Martatit di Cilandak Bogor dan Wiwit di Kota Bogor," kenang laki-laki kelahiran 20 Oktober 2003 itu.

Saat bertemu setelah berpisah lama dengan anak pertamanya itu, Suparno lantas mengenali anaknya dari raut mukanya.

Meski ada perbedaan secara fisik setelah 11 tahun berpisah.

Dirinya bersama pegawai Dinas Sosial Sragen berangkat menemui anaknya di Bogor pada Minggu (4/10/2020).

"Rasanya bahagia. Nanti rencananya mau disekolahkan lagi," terangnya.

Dia menuturkan sejak merantau ke Jakarta pada 2000-2001 lalu, Ervan memang kerap diasuh neneknya semasa kecil.

Hingga akhirnya dia memutuskan mengajak Ervan untuk liburan di Jakarta pada 2009 lalu.

"Saat itu umurnya enam tahun menginjak tujuh tahun. Pas ngembalikan gambot, ketemu orang (pengamen)."

"Dibilangin kalau pulang lewat sini, namanya anak kecil kan ngikut. Setelah itu tidak bertemu lagi," terangnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved