Penanganan Corona

Kalangan ASN hingga TNI-Polri, Berikut Klaster Penularan Covid-19 yang Masih Aktif di Semarang

Kalangan ASN hingga TNI-Polri, Berikut Klaster Penularan Covid-19 yang Masih Aktif di Semarang

Tribunpantura.com/Eka Yulianti Fajlin
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam. 

TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, jumlah kasus Covid-19 aktif memang sangat fluktuatif.

Berdasarkan data pada laman siagacorona.semarangkota.go.id hingga Minggu (18/10/2020) pukul 13.30, kasus Covid-19 aktif di Kota Semarang mencapai 447 orang.

Hakam menyebutkan, ada beberapa klaster yang masih terus terjadi penularan antara lain klaster perusahaan, perkantoran, dan tenaga kesehatan.

Baca juga: Dewi Ditemukan Tewas dalam Kamar Kos di Tembalang, Mulut Keluarkan Darah, Tisu Berserak di Kasur

Baca juga: Asuransi Sepeda, Begini Cara Mendaftar dan Risiko Apa Saja yang Ditanggung

Baca juga: Kisah Trena-Treni, Terpisahkan Konflik Ambon Kembali Dipertemukan TikTok, Tak Tahu Punya Kembaran

Baca juga: Curhat Ibu Siswa SMK di Lombok yang Nikahi 2 Gadis dalam Sebulan: Tolong Biarkan Anak Saya Sekolah

"Teman-teman (ASN) Pemkot masih ada, TNI-Polri ya lumayan," ucapnya.

Dia melanjutkan, baik perusahaan maupun perkantoran sebenarnya telah berupaya menurunkan angka penyebaran Covid-19 melalui sistem work from home atau bekerja dari rumah.

Tinggal penerapan protokol kesehatan di kantor atau perusahaan harus dapat diterapkan dengan baik.

Apabila penularan Covid-19 di perkantoran atau perusahaan masih terjadi, sambungnya, bisa berdampak pada klaster keluarga.

Saat ini klaster keluarga mendominasi penularan Covid-19 di Kota Semarang

"Klaster keluarga saat ini mendominasi, banyak banget. Kemarin ada tambahan dari wilayah Mijen, Gunungpati, Semarang Tengah."

"Rata-rata puskesmas yang ada tambahan adalah klaster keluarga," jelas Hakam.

Menurutnya, jumlah orang yang terpapar Covid-19 dalam satu keluarga cukup bervariasi. Pihaknya belum menghitung berapa rata-rata penularan dalam satu keluarga.

Dia menyebutkan, ada satu keluarga yang terpapar Covid-19 mencapai sepuluh orang, namun ada juga dalam satu keluarga hanya dua atau tiga orang saja.

"Kalau sampai menularkan hingga lima, enam, atau lebih berarti tidak tertib 3M."

"Yang sakit di rumah harus tetap pakai masker dan menjaga jarak dengan anggota keluarga yang lain," ujarnya.

Di sisi lain, beberapa klaster penularan Covid-19 di Kota Semarang sudah berhenti.

Hakam mengatakan, klaster yang sudah tidak terjadi penularan antara lain klaster pasar, klaster takziah, dan klaster rumah makan di Semarang Barat.

Sementara, klaster pondok pesantren (ponpes) sudah mulai mereda. Dari 19 orang yang terpapar Covid-19 dari klaster ponpes, masih menyisakan satu orang yang positif.

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved