Berita Tegal
BPBD Kota Tegal Pantau 3 Sungai dan 1 Polder Berpotensi Sebabkan Banjir
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tegal, mewaspadai tiga sungai dan satu polder di Kota Tegal yang berpotensi menyebabkan banjir.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, TEGAL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tegal, mewaspadai tiga sungai dan satu polder di Kota Tegal yang berpotensi menyebabkan banjir.
Dalam catatan BPBD, keempat aliran air tersebut menyebabkan banjir di tahun-tahun sebelumnya.
Keempat aliran air tersebut, yaitu Sungai Kemiri, Sungai Gung, Sungai Ketiwon, dan Polder Bayeman.
Baca juga: Petahana Wali Kota Semarang Positif Covid-19, Ganjar: Pengingat bagi Calon Kepala Daerah Lain
Baca juga: Perjuangan Petugas Pemulasaran Perempuan di RSUD dr Soeselo Slawi, Tidak Punya Waktu untuk Keluarga
Baca juga: Eksotisme Atap Tertinggi Kabupaten Batang
Baca juga: Pemerintah Kota Tegal Berencana Naikkan UMK Sekira 3 Persen
Kalak BPBD Kota Tegal, Yudi Andri Setiawan mengatakan, saat ini pihaknya sedang mewaspadai limpasan air yang berpotensi menyebabkan banjir di musim penghujan.
Ia sudah mempersiapkan personil tim reaksi cepat (TRC) dan Satgas Pusdalops-PB di musim penghujan 2020-2021.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan para stakeholder.
Kemudian berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Tengah untuk kesiapan logistik.
"Limpasan air yang perlu diwaspadai yaitu Polder Bayeman, Sungai Kemiri, Sungai Gung, dan Sungai Ketiwon," kata Yudi saat dihubungi Tribun-Pantura.com, Rabu (4/11/2020).
Yudi mengatakan, kondisi volume air sungai sendiri saat ini sudah meninggi atau mulai penuh.
Hal itu dikarenakan wilayah Tegal bagian selatan atau Kabupaten Tegal, hampir setiap hari hujan.
Baca juga: Bupati Tegal Minta Besaran Kenaikan Cukai Rokok Dikaji Ulang
Baca juga: Dari 15 Kecamatan, Hanya 1 Kecamatan di Batang Yang Masuk Zona Hijau Covid-19
Baca juga: Belum Ditemukan Klaster Objek Wisata di Kabupaten Pekalongan Pasca Libur Panjang
Baca juga: Sehari 26 Kasus Terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Pekalongan
Ia mengatakan, jika intensitas hujan terus meningkat, pihaknya akan mendirikan empat pos siaga darurat bencana banjir.
Fokusnya di empat titik yang berpotensi terjadi limpasan air.
"Apalagi jika laut dalam kondisi rob. Maka aliran sungai pun tidak bisa mengalir dengan baik. Ini yang kami waspadai," ungkapnya. (fba)