Berita Tegal

BPBD Kota Tegal Pantau 3 Sungai dan 1 Polder Berpotensi Sebabkan Banjir

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tegal, mewaspadai tiga sungai dan satu polder di Kota Tegal yang berpotensi menyebabkan banjir.

Istimewa
Petugas BPBD Kota Tegal mengecek dan mendata kerusakan warung di Pantai Batamsari Kota Tegal yang diakibatkan oleh gelombang pasang, pada Rabu (14/10/2020). 

TRIBUN-PANTURA.COM, TEGAL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tegal, mewaspadai tiga sungai dan satu polder di Kota Tegal yang berpotensi menyebabkan banjir.

Dalam catatan BPBD, keempat aliran air tersebut menyebabkan banjir di tahun-tahun sebelumnya.

Keempat aliran air tersebut, yaitu Sungai Kemiri, Sungai Gung, Sungai Ketiwon, dan Polder Bayeman.

Baca juga: Petahana Wali Kota Semarang Positif Covid-19, Ganjar: Pengingat bagi Calon Kepala Daerah Lain

Baca juga: Perjuangan Petugas Pemulasaran Perempuan di RSUD dr Soeselo Slawi, Tidak Punya Waktu untuk Keluarga

Baca juga: Eksotisme Atap Tertinggi Kabupaten Batang

Baca juga: Pemerintah Kota Tegal Berencana Naikkan UMK Sekira 3 Persen

Kalak BPBD Kota Tegal, Yudi Andri Setiawan mengatakan, saat ini pihaknya sedang mewaspadai limpasan air yang berpotensi menyebabkan banjir di musim penghujan.

Ia sudah mempersiapkan personil tim reaksi cepat (TRC) dan Satgas Pusdalops-PB di musim penghujan 2020-2021.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan para stakeholder.

Kemudian berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Tengah untuk kesiapan logistik.

"Limpasan air yang perlu diwaspadai yaitu Polder Bayeman, Sungai Kemiri, Sungai Gung, dan Sungai Ketiwon," kata Yudi saat dihubungi Tribun-Pantura.com, Rabu (4/11/2020).

Yudi mengatakan, kondisi volume air sungai sendiri saat ini sudah meninggi atau mulai penuh.

Hal itu dikarenakan wilayah Tegal bagian selatan atau Kabupaten Tegal, hampir setiap hari hujan.

Baca juga: Bupati Tegal Minta Besaran Kenaikan Cukai Rokok Dikaji Ulang

Baca juga: Dari 15 Kecamatan, Hanya 1 Kecamatan di Batang Yang Masuk Zona Hijau Covid-19

Baca juga: Belum Ditemukan Klaster Objek Wisata di Kabupaten Pekalongan Pasca Libur Panjang

Baca juga: Sehari 26 Kasus Terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Pekalongan

Ia mengatakan, jika intensitas hujan terus meningkat, pihaknya akan mendirikan empat pos siaga darurat bencana banjir.

Fokusnya di empat titik yang berpotensi terjadi limpasan air.

"Apalagi jika laut dalam kondisi rob. Maka aliran sungai pun tidak bisa mengalir dengan baik. Ini yang kami waspadai," ungkapnya. (fba)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved