Berita Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Semburkan Batu dan Awan Panas Selama Tiga Hari, Masyarakat Mengungsi
Gunung Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata, NTT, terus mengeluarkan semburan pasir batu dan abu vulkanik sejak tiga hari yang lalu.
TRIBUN-PANTURA.COM, NTT -Gunung Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata, NTT, terus mengeluarkan semburan pasir batu dan abu vulkanik sejak tiga hari yang lalu.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok, Alselmus Bobyson Lamanepa, mengungkapkan, Minggu (29/11/2020) pukul 09.45 WITA, Gunung Ile Lewotolok kembali megeluarkan abu setinggi 4.000 meter di atas puncak.
"Kolom abu teramati berwarna abu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi kurang lebih 10 menit," ungkap Alselmus kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu.
Baca juga: Luhut Sebut Tidak Ada yang Salah dengan Kebijakan Ekspor Lobster
Baca juga: Jasad Wanita Muda Diduga WNI Ditemukan di Dalam Koper di Mekah
Baca juga: Tenaga Kesehatan di Banyumas Ikuti Pelatihan Pemulasaraan Jenazah Covid-19 Sesuai Syariat Islam
Pihaknya memberikan rekomendasi kepada masyarakat sekitar, pendaki, serta wisatawan, agar tidak beraktivitas dalam zona perkiraan bahaya di dalam area kawah Gunung Ili Lewotolok dan di seluruh area dalam radius 2 kilometer.
Teddi Lagamaking, warga di sekitar Gunung Ile Lewotolok mengatakan, saat ini sudah banyak warga yang mengungsi dari desa ke kantor bupati Lembata.
"Tadi pukul 11.00 WITA warga berangkat menuju kantor bupati Lembata karena panik melihat erupsi kembali terjadi disertai hujan kerikil, batu pasir, dan abu vulkanik. Mau tidak mau harus mengungsi," ungkap Teddi saat dihubungi.