Liga 1

Striker PSIS ungkap kekhawatiran jika Liga 1 dilanjutkan tahun depan

Harapan agar kompetisi Liga 1 2020 segera diputar kembali diutarakan bomber tersubur PSIS Semarang sepanjang sejarah, Hari Nur Yulianto.

Istimewa
Hari Nur Yulianto merapikan kaus kakinya usai mendapat tekel lawan dalam laga pekan ketiga Liga 1 2020 melawan Arema FC Maret lalu/ TRIBUNJATENG.COM/ARL  

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG-

Harapan agar kompetisi Liga 1 2020 segera diputar kembali diutarakan bomber tersubur PSIS Semarang sepanjang sejarah, Hari Nur Yulianto.

Bahkan menurut pemain berusia 31 tahun itu, baiknya kompetisi Liga 1 yang kabarnya dilanjutkan kembali Februari tahun depan baiknya diputar dari awal. Dibanding melanjutkan kompetisi tahun ini.

Mukri demikian sapaan akrab Hari Nur menyebut, kendati wacana kompetisi yang akan berlangsung Februari tahun depan belum ada kepastian, ia menilai lebih baik dimulai dengan kompetisi yang baru.

Mukri berpendapat, jika dipaksakan kompetisi tahun ini dilanjutkan tahun depan, ia mengkhawatirkan bakal ada dua kompetisi digelar dalam satu tahun.

Yakni kompetisi musim 2021 yang berdampak pada sangat padatnya jadwal pertandingan.

"Tapi belum pasti kan? (Kelanjutan kompetisi bulan Februari--red).  Saya pengennya sih lebih baik mulai baru saja. Menurut saya kompetisi baru saja daripada dilanjutkan kompetisi 2020 tapi mainnya di 2021. Lebih baik musim baru," ucapnya kepada Tribunjateng.com.

"Kalau lanjut, cuma bagaimana dengan musim 2021, apakah akan ada dua kompetisi tahun depan?," katanya mempertanyakan.

Sebagai pemain, ia menyebut hanya bisa pasrah dengan segala kebijakan yang ada.

"Ya saya mengikuti saja lah seperti apa kebijakannya," pungkas Mukri.

Hal senada diungkapkan sahabat Mukri di skuad Mahesa Jenar, Safrudin Tahar.

Menurut pemain asal Ternate tersebut, kompetisi Liga 1 musim ini yang akan berubah titel  menjadi kompetisi Liga 1 2020/2021 disebut Tahar lebih baik dimulai dengan kompetisi yang baru saja.

"Harapan saya sih sebetulnya mending baru saja daripada lanjut. Karena sudah lama juga sih. Baru tiga pertandingan, dan ini kan baru masuk musim baru. Sudah tahun yang baru," katanya.

Jika dihitung, sudah kurang lebih sembilan bulan lamanya kompetisi Liga 1 dihentikan pasca laga terakhir yakni pekan ketiga pada Maret lalu.

Disinggung soal dampak penundaan kompetisi yang saat ini sudah berjalan kurang lebih sembilan bulan lamanya, Tahar menyebut sebagai pemain ia cukup merugi.

"Kerugian bagi kami sebagai pemain tentu saja soal kebugaran, lalu pemasukan juga berkurang. Gaji dipotong," keluhnya.

"Harapan saya semoga liga cepat jalan saja. Kita sebagai pemain berharapnya begitu. Apalagi kita pemain profesional, artinya kita mencari nafkah dari sepakbola," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved