Berita Regional

Jenazah Pasien Covid-19 Tertukar di RSUD Bogor, Begini Upaya Pemerintah Agar Tidak Terulang

Kasus tertukarnya jenazah pasien Covid-19 yang dialami keluarga DF menjadi bahan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pelayanan rumah sakit.

Editor: Rival Almanaf
Istimewa
Petugas membawa keluar jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 dari ruang isolasi RSUD Kota Bogor, Senin (11/5/2020). Mengutip laman covid19.kotabogor.go.id, tercatat Senin ini terdapat 246 PDP di Bogor, dengan 110 telah dinyatakan sembuh, 89 dalam perawatan RS, dan 47 meninggal dunia.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO) 

Sistem dievaluasi

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku telah melakukan evaluasi terhadap prosedur penanganan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor.

Hal itu dilakukan imbas dari insiden tertukarnya salah satu jenazah pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan Kota Bogor itu.

Dalam evaluasi tersebut, Bima meminta jangan sampai ada petugas piket yang kosong di rumah sakit.

Selain itu, Bima juga meminta agar setiap pasien Covid-19 yang meninggal harus langsung diberi identitas untuk mengantisipasi tertukarnya jenazah.

"Saya sudah evaluasi. Ruang perawatan apalagi ada jenazah harus ada petugas yang piket (berjaga)," ungkap Bima Arya.

Baca juga: Miliarder Jack Ma Menghilang Setelah Kritik Pemerintah Tiongkok

Baca juga: Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Kabupaten Batang Selasa 5 Januari 2021

Baca juga: Berikut Prakiraan Cuaca BMKG di Pekalongan Raya, Selasa 5 Januari 2021

Baca juga: Jadwal Samsat Keliling Kota Tegal Selasa 5 Januari, Buka di Tegal Timur dan 7 Tempat Lainnya 

Bima pun menyinggung soal tidak adanya petugas di hari kejadian yang berjaga di ruang pemusaran, tempat jenazah pasien Covid-19 disimpan.

Sehingga, kata Bima, tim forensik rumah sakit yang mendapat desakan dari pihak keluarga salah mengambil jenazah.

"Kenapa ini terjadi (tertukar jenazah), karena saat tim forensik datang untuk mengambil jenazah yang dimaksud tidak ada petugas yang jaga di ruangan itu sehingga mengambil jenazah orang lain," tutur Bima.

Bima menyampaikan, atas peristiwa itu, pihak RSUD Kota Bogor sudah meminta maaf kepada pihak keluarga yang bersangkutan. Ia juga meminta agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Solusinya adalah tidak memberikan ruang kosong ketika bertugas," sebutnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved