Berita Nasional
Pakar Politik UGM Nilai Aksi Blusukan Mensos Risma Temui Gelandangan Tak Tepat: Urusan Level Bawah
Pakar Politik UGM Nilai Aksi Blusukan Mensos Risma Tak Tepat, Ini Sederet Alasan yang Diungkap
Aksi blusukan Menteri Sosial (Mensos) Risma menemui sejumlah tuna wisma atau gelandangan dinilai pakar politik pemerintahan UGM, Mas'udi tidaklah tepat. Menurut Mas'udi, mengurusi gelandangan itu urusan pemerintah level bawah, sebab tuna wisma bukan ada di Jakarta saja.
TRIBUNPANTURA.COM - Aksi blusukan Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini ke sejumlah titik di Jakarta mendapat sorotan publik, salah satunya dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Pakar Politik Pemerintahan UGM, Wawan Mas’udi menilai aksi blusukan Mensos Risma bukanlah hal yang tepat dilakukan oleh seorang menteri.
"Kalau dari sisi politik pemerintahan aksi blusukan menteri itu tidak tepat," ungkap dia melansir laman UGM, Minggu (10/1/2021).
Baca juga: Mensos Blusukan, Hashtag Risma Ratu Drama Trending, Begini Tanggapan Biro Humas
Baca juga: Perempuan Ini Diteriaki Berhenti, kemudian Dipukul Kayu Satpol PP saat Razia Masker
Baca juga: KRI Rigel Tangkap Sinyal Sriwijaya Air SJ 182, Panglima TNI Kirim Kopaska untuk Cari Badan Pesawat
Baca juga: Kapten TNI AD dan 10 Orang Tewas Tertimbun Longsor di Sumedang, 8 Korban Lain dalam Pencarian
Dia menyampaikan, persoalan sosial di Indonesia sangat banyak dan beragam, mulai dari masalah kebijakan hingga persoalan di lapangan.
Seharusnya, kata dia, mengurusi tunawisma, gelandangan, dan membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan hidup, sudah menjadi tugas pemerintah level bawah.
"Penyelesaian dan cara untuk menangani masalah gelandangan, tunawisma dan lainnya itu tugas dari pemerintah kota, pemerintah daerah, dan pemerintah provinsi," ungkap dia.
Sementara tugas Mensos, lanjut dia, memastikan kebijakan yang berhubungan dengan persoalan sosial, agar bisa dirancang dan diimplementasikan dengan baik.
Wawan menegaskan, aksi blusukan yang dilakukan Mensos Risma dimungkinkan, karena masih terbawa dengan kebiasaanya saat masih menjadi Wali Kota Surabaya.
Seperti diketahui Risma kerap melakukan blusukan secara langsung dalam menangani persoalan di Surabaya.
"Sebagai menteri sekali waktu blusukan boleh, tapi harus jelas tujuannya."
"Seperti memastikan program nasional terkait jaminan nasional diterima masyarakat atau tidak," jelas Wawan.
Masalah tunawisma bukan hanya di Jakarta
Wawan mengaku, persoalan sosial terkait gelandangan dan tunawisma bukan hanya menjadi persoalan Jakarta saja, tetapi setiap daerah di Indonesia.
Maka dari itu, bilang Wawan, jika aksi blusukan dijadikan pola kepemimpinan Risma, seharusnya bisa dilakukan di seluruh wilayah tanah air.
"Kalau dari blusukan menghasilkan kebijakan yang baik itu bagus, tapi kan tidak mungkin menteri blusukan di semua daerah," sebutnya.
Dari sisi lain, Wawan menyebutkan aksi blusukan yang dilakukan Mensos Risma secara politik sebagai bentuk sindiran dari menteri atau pemerintah pusat untuk daerah DKI Jakarta.
"Cara pandang lain dari aksi blusukan ini sebagai bentuk sindiran pemerintah pusat ke daerah."
"Ini di daerahmu ada persoalan yang harus diselesaikan," tegas Wawan.
Sejak hari pertama bertugas pada Senin (28/12/2020), Mensos Risma cukup sibuk blusukan ke sejumlah titik di DKI Jakarta.
Lokasi pertama yang didatangi Risma di sekitar kantor Kementerian Sosial, seperti jembatan Kali Ciliwung dan bagian bawah flyover Jalan Pramuka, Jakarta Pusat.
Belakangan ini, Risma menyambangi kawasan Jalan Sudirman-Thamrin pada Senin (4/1/2021) lalu.
Sepanjang blusukan di berbagai tempat di Jakarta, Risma menemukan satu isu serupa, yakni pemulung hingga gelandangan tidak memiliki tempat tinggal atau rumah tak layak huni. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pakar UGM: Aksi Blusukan Mensos Risma Tidak Tepat
Baca juga: Heboh Blusukan Risma Dianggap Setingan, Begini Pengakuan Pemulung yang Sempat Disambangi Mensos
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182, Nelayan Lihat Pesawat Jatuh dan Dengar 2 Kali Ledakan
Baca juga: Inspiratif, ASN di Tegal Ubah Paralon dan Kaleng Bekas Minuman Jadi Kerajinan Tangan Keren
Baca juga: Angin Puting Beliung Terjang Desa Sigedong Kabupaten Tegal, Puluhan Rumah Warga Rusak