Berita Nasional

Anggota Laskar FPI Tertawa saat Bentrok dengan Polisi, Komnas HAM: Kelihatan Menikmati Pergulatan

Anggota Laskar FPI Tertawa saat Bentrok dengan Polisi, Komnas HAM: Kelihatan Menikmati Pergulatan

Kompas.com/Fitria Chusna Farisa
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik seusai sebuah diskusi di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Minggu (9/2/2020). 

Komnas HAM mengungkapkan sebelum ada suara tembakan, ada anggota laskar FPI yang tertawa saat bentrok dengan polisi. Berdasar itu, suasana psikologis laskar tidak mencekam. Bahkan, kelihatan menikmati pergulatan tersebut.

TRIBUNPANTURA.COM, JAKARTA - Komnas HAM mengungkapkan, ada anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tertawa-tawa saat terlibat bentrok dengan anggota Polda Metro Jaya pada 7 Desember 2020.

Dalam bentrok itu, 6 orang anggota laskar FPI tewas ditembak polisi.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menuturkan, informasi itu diperoleh dari rekaman voice note laskar FPI.

Baca juga: PPATK Bekukan 87 Rekening Milik FPI dan Afiliasinya, Termasuk Milik Rizieq Shihab dan Munarman

Baca juga: Orangutan Indonesia Tertua di Dunia Disuntik Mati di Amerika Serikat: Ini Sangat Menyakitkan

Baca juga: Barcelona vs Bilbao: Kartu Merah Perdana Messi Warnai Kegagalan Barca Juarai Piala Super Spanyol

Baca juga: Terlibat FPI dan Organisasi Terlarang Lainnya ASN Bisa Dipecat, Begini Penjelasan BKN

“Setelah ada tembakan dan ada yang menangis terkena tembakan, ‘serang balik’, ada."

"Sebelum ada tembakan, ada suara yang itu kelihatan menikmati pergulatan itu, ketawa-ketawa,” ucap Taufan dalam diskusi daring di akun Youtube Medcom.id, Minggu (17/1/2021).

Rekaman voice note selama 20 menit itu juga sudah didengarkan oleh ahli psikologi forensik yang independen dan bahkan memiliki pengalaman bekerja dengan Biro Investigasi Federal AS atau FBI.

Berdasarkan keterangan ahli tersebut, kata Taufan, suasana psikologis para pengawal pemimpin FPI Rizieq Shihab itu tidak mencekam saat kejadian.

“Voice note menampakkan bahasa-bahasa bahwa mereka memang mau melakukan, kalau bahasa forensik psikologis istilahnya bertahan dan melawan, itu kesimpulan baseline-nya,” tuturnya.

Dari temuan Komnas HAM, eskalasi bentrok mulai terjadi ketika mobil laskar FPI menunggu mobil yang ditumpangi polisi.

Padahal, Rizieq dan rombongannya yang menjadi target dari operasi pembuntutan anggota Polda Metro Jaya telah menjauh dari petugas.

Taufan menuturkan, dari keterangan anggota laskar FPI yang diperiksa, mereka tidak menyebut secara spesifik mengetahui bahwa pihak yang membuntuti adalah polisi.

Laskar FPI ingin hadapi pihak yang membuntuti

Namun, kata Taufan, ada keterangan yang didapat menunjukkan bahwa pihak laskar FPI ingin berhadapan dengan pihak yang membuntutinya.

Setelah mobil laskar FPI dengan mobil polisi bertemu, Komnas HAM mengungkapkan, terjadi kejar-mengejar, saling serempet, hingga berujung pada kontak tembak.

Akibatnya, dua anggota laskar FPI tewas.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved