Gempa Sulbar
Beredar Imbauan Masyarakat Tinggalkan Mamuju Sulbar Sebelum Gempa yang Lebih Besar, Ternyata Hoaks
Beredar unggahan di media sosial yang meminta masyarakat harus sesegera mungkin meninggalkan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
"Ya Allah sesak lagi denger kabar dari kk' berita ini... mamuju harus di kosongkan..."
Hingga hari ini Selasa (19/1/2021), unggahan tersebut telah disukai 65 kali, 26 kali dikomentari, dan 1 kali dibagikan.
Konfirmasi Kompas.com
Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi Kepala Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana.
Saat dikonfirmasi, Taufan menegaskan, narasi yang menyebut masyarakat harus meninggalkan Mamuju, Sulbar karena akan ada gempa yang lebih besar diikuti tsunami, adalah tidak benar alias hoaks.
"Hoax mas," tegas Taufan ketika dihubungi Tim Cek Fakta Kompas.com, Selasa (19/1/2021) pagi.
Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulisnya juga menegaskan, pihaknya tidak pernah menginstruksikan warga untuk meninggalkan Mamuju pascagempa bumi yang mengguncang wilayah tersebut, Jumat (15/1/2021).
"BMKG hanya mengeluarkan imbauan terkait arahan evakuasi untuk menyelamatkan diri, bukan eksodus meninggalkan Mamuju," kata da.
Imbauan tersebut disampaikan saat rakor Gempa Mamuju-Majene Sabtu (16/1/2021) malam.
Sehingga tidak benar jika beredar teks percakapan WhatsApp yang berisi informasi seolah BMKG menginstruksikan meninggalkan Mamuju sesegera mungkin.
"Informasi ini tidak benar dan dapat dikategorikan sebagai berita bohong (hoax)," tegas Dwikorita.
Namun ia mengingatkan bahwa gempa susulan masih dapat terjadi seperti lazimnya pasca terjadinya gempa kuat.
Oleh karena itu, masyarakat diminta mewaspadai kemungkinan gempa susulan dengan kekuatan yang signifikan.
Masyarakat yang tempat tinggalnya sudah rusak atau rusak sebagian, diimbau untuk tidak menempati lagi karena jika terjadi gempa susulan signifikan dapat mengalami kerusakan yang lebih berat bahkan dapat roboh.
Kemudian, warga yang tinggal di pesisir pantai juga diimbau untuk segera melakukan evakuasi mandiri menjauhi pantai jika terjadi gempa kuat di pantai.