Berita Tekno

Mulai Ditinggalkan Pengguna, WhatsApp Pasang Iklan Senilai Rp1,9 Miliar di Koran

Mulai Ditinggalkan Pengguna, WhatsApp Pasang Iklan Senilai Rp1,9 Miliar di Koran di India. bagaimana di Indonesia?

freepik.com
Ilustrasi aplikasi percakapan online WhatsApp (WA). 

Kebijakan privasi yang baru membuat WhatsApp mulai ditinggalkan pengguna. Tak tinggal diam, WhatsApp (WA) memasang iklan besar senilai Rp1,9 miliar di 10 koran di India.

TRIBUNPANTURA.COM - Kontroversi kebijakan privasi baru WhatsApp tidak hanya terjadi di Indonesia.

Perdebatan ini juga terjadi di sejumlah negara lain, termasuk India dengan pengguna WhatsApp terbesar di dunia.

Pengguna WhatsApp India pun dilaporkan banyak yang mulai menghapus aplikasi WhatsApp dari ponselnya dan pindah ke aplikasi pesan instan lain, seperti Signal dan Telegram.

Baca juga: Whatsapp Mengharuskan Penggunanya Serahkan Data ke Facebook, Jika Tidak Ini Akibatnya

Baca juga: Xiaomi Luncurkan Redmi Note 9T 5G untuk Pasar Global, Simak Spesifikasi dan Harganya

Baca juga: WhatsApp Punya Aturan Baru, Semua Data Disetor ke Facebook, Begini Tanggapan Menkominfo

Baca juga: Bahaya Menggunakan Aplikasi Pihak Ketiga Untuk Melihat Siapa yang Mengunjungi Profil Instagram Kita?

WhatsApp tak tinggal diam melihat pengguna yang mulai berpaling.

Anak perusahaan Facebook itu mencoba meyakinkan penggunanya di India dengan memasang iklan di beberapa media cetak.

WhatsApp menghabiskan sekitar 10 juta rupee atau sekitar Rp1,9 miliar (kurs rupiah Rp 192) untuk memasang iklan di setidaknya 10 media cetak berbahasa Inggris dan Hindi.

"WhatsApp menghormati dan melindungi privasimu," begitu tulisan iklan WhatsApp yang terpampang di salah satu koran India dengan warna hijau khas WhatsApp dan warna hitam.

Iklan tersebut juga menuliskan bahwa "menghormati privasi Anda tertanam di DNA kami".

WhatsApp juga kembali menegaskan bahwa perubahan kebijakan tidak memengaruhi privasi pesan pengguna.

Dalam beberapa kesempatan, WhatsApp terus berujar bahwa pesan di akun personal, baik antar-individu maupun grup WhatsApp, dilindungi enkripsi dari ujung ke ujung.

Perubahan privasi hanya berdampak pada interaksi yang terjadi di WhatsApp Bisnis.

Baru-baru ini, WhatsApp menunda pemberlakuan kebijakan privasi baru itu menjadi 15 Mei 2021 dari rencana semula tanggal 8 Mei 2021, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Reuters, Rabu (20/1/2021).

Alasannya, banyak pengguna yang kebingungan dengan perubahan tersebut dan banyaknya misinformasi yang beredar.

Dengan demikian, tidak ada akun yang dihapus pada tanggal 8 Februari mendatang.

Kampanye semacam ini juga pernah dilakukan WhatsApp beberapa tahun lalu saat anak perusahaan Facebook itu dituding gagal mengatasi misinformasi dan hoaks yang bertebaran di platformnya.

WhatsApp seakan tidak mau ambil risiko besar di India sehingga segera mengambil tindakan.

Sebab, Facebook bertaruh besar di India. Tahun lalu, Facebook berinvestasi 5,7 miliar (sekitar Rp90 triliun dengan kurs saat itu) ke Reliance Jio, perusahaan telekomunikasi terbesar di India.

Investasi itu adalah yang terbesar untuk media sosial bagi Facebook setelah membeli WhatsApp tahun 2014 dengan nilai 22 miliar dollar AS.

Investasi tersebut rencananya digunakan untuk mendongkrak transaksi digital bagi 30 juta bisnis kecil dan menengah di India.

Akhir tahun lalu, WhatsApp juga mengantongi izin untuk WhatsApp Pay dari Pemerintah India setelah sebelumnya memunculkan pro dan kontra sejak diperkenalkan tahun 2018.

Itu sebabnya, kontroversi mengenai WhatsApp sedikit banyak akan memengaruhi rencana besarnya di Negeri Anak Benua. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mulai Ditinggal Pengguna, WhatsApp Pasang Iklan Besar di Koran

Baca juga: Ponsel-ponsel yang Tak Bisa Lagi Akses WhatsApp Per 1 Januari 2021, Simak Berikut Daftarnya

Baca juga: Xiaomi Mi 11 Series Resmi Meluncur, Dijual Tanpa Charger, Simak Spesifikasi dan Harganya

Baca juga: Samsung Galaxy A12, Berikut Harga dan Spesifikasinya, Promo Spesial hingga 30 Desember 2020

Baca juga: Rekomendasi 15 Hp Harga di Bawah Rp2 Juta November 2020, Berikut Daftar Lengkap dan Ulasannya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved