Berita Regional

Pemilik Warung Kopi Ini Ancam Bunuh Petugas saat Operasi Protokol Kesehatan

Seorang pemilik warung kopi mengancam akan membunuh seorang petugas Satpol PP gara-gara warungnya ditutup dan pengunjungnya dirazia oleh petugas.

Editor: muh radlis
IST
Kasatpol PP Kabupaten Tuban, Heri Muharwanto melakukan penindakan terhadap pemilik warung kopi dalam razia protokol kesehatan, Sabtu (30/12021) malam. 

TRIBUNPANTURA.COM, TUBAN - Seorang pemilik warung kopi mengancam akan membunuh seorang petugas Satpol PP gara-gara warungnya ditutup dan pengunjungnya dirazia oleh petugas.

Pelaku yang diketahui bernama Tatak tersebut sempat berusaha menabrak petugas dengan mobil.

Peristiwa tersebut menjadi buntut dari operasi yustisi penegakan protokol kesehatan yang dilakukan petugas gabungan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, diwarnai ketegangan, Sabtu (30/1/2021) malam.

Kepala Satpol PP Kabupaten Tuban, Heri Muharwanto mengatakan, saat kejadian itu, petugas yang berjaga di depan warungnya berhasil menghindar.

Mendapat perlawanan itu, keributan adu mulut dan dorong-dorongan antara petugas dengan sang pemilik warung itu tak terhindarkan.

Namun demikian, petugas berusaha untuk tidak terpancing dengan provokasi yang dilakukan pelaku.

Petugas diancam dibunuh

Tak sampai di situ, pada Minggu (31/1/2021) dini hari, pemilik warung tersebut bersama sejumlah preman nekat menyatroni rumah pribadi salah satu petugas Dishub.

Alasannya tidak terima karena saat razia pada hari sebelumnya itu sempat terlibat aksi dorong-dorongan dengan petugas tersebut.

"Katanya mereka juga sempat mengancam akan membunuhnya saat mendatangi rumahnya. Makanya kami berkoordinasi dengan pihak polisi, TNI untuk menindaklanjuti peristiwa tadi malam," tutur Heri.

Mengaku punya keluarga aparat

Heri mengatakan, pemilik warung kopi tersebut selama ini memang sering melawan petugas ketika melakukan razia protokol kesehatan di warungnya.

Dalam beberapa kali kesempatan, pelaku bahkan sering mengaku memiliki keluarga dari aparat kepolisian dan TNI.

"Iya ngakunya punya keluarga polisi, tetapi setelah kita telusuri memang ayahnya seorang purnawirawan polisi dan pamannya juga purnawirawan TNI," ujar dia.

Meski demikian, pihaknya tidak gentar dan tetap akan memperkarakan kasus tersebut sesuai prosedur hukum yang berlaku.

Selain melaporkannya ke polisi, pihaknya juga akan menutup warung kopinya secara permanen. Sebab, warung kopinya itu ternyata diketahui tak memiliki kelengkapan perizinan usaha. (Hamim)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Terima Dirazia, Pemilik Warkop Melawan dan Ancam Bunuh Petugas, Satpol PP: Ngakunya Punya Keluarga Polisi"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved