Jelang Pelaksanaan Jateng di Rumah Saja, Pengunjung Pasar di Tegal Membludak

TRIBUNPANTURA.COM, TEGAL - Tidak seperti hari-hari biasanya, suasana di Pasar Pagi Kota Tegal tampak lebih ramai, Jumat (5/2/2021). 

Jalur di area pasar nampak padat oleh masyarakat.  

Ternyata mereka berbondong-bondong berbelanja untuk kebutuhan selama kebijakan Gerakan Jateng di Rumah Saja, pada Sabtu-Minggu (6-7/2/2021). 

Pedagang daging ayam, Kartini (52) mengatakan, hari ini pasar lebih ramai dibanding hari-hari biasa. 

Ia menyebutnya seperti prebegan jelang lebaran.

Masyarakat ramai-ramai berbelanja dengan jumlah banyak. 

Dagangannya sendiri hari ini laku banyak, pukul 09.00 WIB sudah terjual 2 kuintal. 

"Iya hari ini seperti prebegan, ramai. Ini sudah habis 2 kuintal, biasanya paling 1,5 kuintal. Prebegan beneran ini," kata Kartini kepada tribunjateng.com. 

Menanggapi kebijakan Jateng di Rumah Saja, Kartini mengaku hanya bisa pasrah. 

Ia mengaku lebih baik rugi selama dua hari. 

Dari pada nekat buka, tidak tahunya ternyata ada sanksi seperti denda hingga jutaan rupiah. 

"Ya rugi, tapi mau bagaimana lagi. Sudah putusan pemerintah. Nanti dua hari biar di rumah saja tidur," ujarnya sambil bergurau. 

Hal serupa disampaikan pedagang cabai, Isah (38). 

Ia mengatakan, pasar lebih ramai seperti prebegan jelang lebaran. 

Ia melihat jumlah barang yang dibeli masyarakat lebih banyak. 

"Ramai, soalnya kan dua hari mau ditutup. Rata-rata beli buat persediaan," ungkapnya. 

Isah mengatakan, ia menerima keputusan pemerintah provinsi untuk menutup tempat-tempat keramaian. 

Tapi ia berharap cukup dua hari saja. 

Tidak bertambah menjadi tiga hari, empat hari, atau satu minggu. 

Menurut Isah, pemerintah bisa memanfaatkan tutupnya pasar untuk sterilisasi berupa penyemprotan disinfektan. 

Mumpung pasar sepi tidak ada pedagang dan pembeli. 

"Dua hari bisa diterima kalau untuk menekan angka Covid-19. Asal jangan 3 hari, 4 hari, dan seterusnya," ungkapnya. (fba)