Berita Klaten
Kisah Alfian, Dua Tangan Diamputasi karena Kesetrum saat PKL, Kini Kerjakan Tugas Pakai Kaki
Kisah Alfian, Dua Tangan Diamputasi karena Kesetrum saat PKL, Kini Kerjakan Tugas Pakai Kaki
TRIBUNPANTURA.COM, KLATEN - Nasib naas dialami Alfian Fahrul Nabila (18), seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Klaten, Jateng.
Kedua tangan Alfian diamputasi setelah tersengat listrik (kesetrum) saat menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) sekitar setahun lalu.
Kini, Alfian telah bangkit dari keterpurukan dan menjalani semua aktivitasnya menggunakan kaki.
• Ihwal TKI Asal Brebes Pembawa Corona B117, Begini yang Dilakukan Ganjar
• Comeback Berkelas saat Hajar Sevilla, Barcelona Rutin Masuk Final Copa del Rey
• Teh Rambut Jagung Minuman Herbal Kaya Manfaat, Begini Cara Membuat, Gampang Kok!
• Wujudkan Mimpi Desa Digital, Bupati Pemalang Agung Mukti Bersinergi dengan Polres: Sangat Cocok
Meski berbeda dengan kawan-kawannya, Alfian tetap bersemangat melanjutkan sekolah di jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ).
Siswa kelas XII asal Dusun Dalem, Desa Sawit, Kecamatan Gantiwarno, Klaten itu saat ini menjalani sekolah via daring karena masa pandemi Covid-19.
"Mengerjakan tugas pakai laptop dengan kaki."
"Menggunakan HP (handphone) juga dengan kaki," ungkap Alfian saat ditemui di rumahnya, Rabu (3/3/2021).
Tersetrum saat PKL
Peristiwa naas yang dialami Alfian terjadi pada 9 Maret 2020, saat dia menjalani praktik kerja lapangan (PKL) kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Anak pertama pasangan Wagimin (55) dan Tri Ismani (54) itu sedang memasang jaringan WiFi di sebuah rumah di Desa Pasung, Kecamatan Wedi, Klaten.
Saat memasang pipa tiang antena jaringan WiFi, Alfian tidak kuat menyangga karena dia sendirian di atas genting.