Berita Jateng

Wilayah Terpencil di Jawa Tengah Jadi Sasaran Pengembangan PLTS Komunal

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menjadi pilihan sumber energi baru terbarukan (EBT) yang saat ini tengah digenjot untuk meningkatkan

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muh radlis
Tribun-pantura.com/ Mamdukh Adi
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko 

TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menjadi pilihan sumber energi baru terbarukan (EBT) yang saat ini tengah digenjot untuk meningkatkan bauran EBT dan mengurangi emisi karbon penggunaan energi fosil.

Di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, PLTS Atap jadi alternatif yang dipasang di beberapa kantor. Antara lain di Kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), dan Kantor Sekretariat Dewan (Setwan).

Selain PLTS Atap, pengembangan juga dilakukan pada PLTS Komunal dan PLTS Terapung. Pemprov mengapresiasi kepada daerah yang bisa memanen energi listrik dari surya serta sumber EBT lain.

Kepala Dinas ESDM Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, menerangkan beberapa tahun terakhir ini PLTS sudah menampakan geliat tumbuh yang baik. Misalnya, PLTS Komunal yang telah dikembangkan di daerah terpencil di Jateng.

"Penggunaan listrik dari tenaga surya banyak digunakan di daerah terpencil seperti di Nusakambangan dan Karimunjawa," kata Sujarwanto, Kamis (4/3/2021).

Bahkan, kata dia, di Kampung Laut Nusakambangan Kabupaten Cilacap, PLTS Komunal sudah dikembangkan secara kompleks.

Sujarwanto menuturkan PLTS di pulau sisi barat Pulau Nusakambangan tersebut dikombinasikan dengan pemanfaatan sampah untuk menerangi listrik rumah tangga.

Sudah ada tiga pulau di gugusan Nusakambangan yang sudah menggunakan PLTS Komunal tersebut. Sehingga energi diesel yang biasanya menjadi sumber energi di satu pulau kecil hanya menjadi cadangan.

"Warga di pulau tersebut juga memanfaatkan sampah untuk menjadi sumber energi listrik. Sehingga, kampung tersebut menjadi wilayah produktif," jelasnya.

Selain Kampung Laut, pengembangan PLTS juga dilakukan di wilayah terpencil lain yakni di Pulau Karimunjawa Kabupaten Jepara.

Proyek dengan kapasitas energi sebesar 283 kWp merupakan kerjasama Pemerintah Jawa Tengah dengan Pemerintah Denmark.

Proyek PLTS itu dibangun di tiga pulau, yaitu Pulau Parang dengan kapasitas 136 kWp, Pulau Nyamuk 111 kWp, dan Pulau Genting 36 kWp.(mam)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved