Berita Blora
Ihwal Dugaan Kebocoran Soal Seleksi Pengisian Perangkat Desa, Ini yang Dilakukan Inspektorat Blora
Ihwal Dugaan Kebocoran Soal Seleksi Pengisian Perangkat Desa, Ini yang Dilakukan Inspektorat Blora
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: yayan isro roziki
Padahal, tes kecakapan mengoperasikan microsoft word dan excel baru dilaksanakan pada 1 Maret 2021 dengan menggandeng pihak ketiga yakni Akademi Komunitas Semen Indonesia (AKSI) Rembang.
Sumartin ini merupakan salah seorang peserta seleksi perangkat desa formasi sekretaris desa di Desa Jatirejo, Kecamatan Jepon, Blora.
Berhubung salah satu tes seleksinya yakni kecakapan mengoperasikan word dan excel, Sumartin pun terlebih dulu belajar dengan seorang pembimbing les komputer.
Pada 27 Februari, Sumartin mendapat kiriman foto soal kecakapan microsoft word dan excel dari pembimbing lesnya melalui aplikasi Whatsapp.
Saat itu dia mengabaikan soal kiriman itu begitu saja.
Baru setelah dia menjalani tes kecakapan komputer 1 Maret 2021 di SMK 2 Rembang, dia baru sadar ternyata foto soal yang tempo hari dikirimkan oleh pembimbing lesnya sama persis dengan soal tes praktik word dan excel.
Sumartin pun mengejar pembimbing lesnya. Dia menanyakan dari mana foto soal itu berasal.
Pembimbing lesnya itu, kata Sumartin, mendapat foto soal dari salah seorang peserta seleksi pengisian perangkat desa dari Desa Balong, Kecamatan Jepon.
Peserta dari Balong itu juga belajar kecakapan komputer dengan orang yang sama yang menjadi pembimbing les Sumartin.
Kata Sumartin, pembimbing lesnya tidak tahu menahu jika foto soal dikirimkan kepadanya ternyata sama persis dengan soal tes yang berlangsung.
“Dari situ janggal, berarti kan ada dugaan soalnya bocor."
"Ada peserta yang diduga dapat soal, kemudian ditanyakan kepada pembimbing les,” ujar Sumartin , Rabu (3/3/2021).
Kemudian, lanjut dia, dia menduga jika dalam tes komputer terkait tempat duduk dan komputer yang dipakai telah direkayasa sebelumnya.
Sebab, dia yang merupakan peserta dengan nomor registrasi pertama malah mendapat tempat duduk nomor urut tiga.
“Saya dinyatakan tidak lolos, tapi prosesnya kok begini,” kata Sumartin heran.