Berita Tegal

100.000 KK di Tegal Raya Terdampak Sulitnya Mendapatkan Benang Rayon, Industri Sarung ATBM Goyah

100.000 KK di Tegal Raya Terdampak Sulitnya Mendapatkan Benang Rayon, Industri Sarung ATBM Goyah

Tribunpantura.com/Fajar Bahruddin Achmad
Proses produksi sarung alat tenun bukan mesin (ATBM) di Kota Tegal, Sabtu (13/3/2021). 

Ia menilai, pemerintah perlu meninjau kembali kebijakan ekspor bahan baku rayon. 

Karena potensi produksi dalam negeri juga banyak permintaan. 

"Saya berharap pemerintah memperhatikan masalah ini."

"Para perajin di daerah sangat perlu uluran tangan dan perhatian pemerintah."

"Karena sudah susah, tambah sulit didapat, dan harganya tidak terkendali," jelasnya.  

Jamal mengatakan, dampak kenaikan benang juga dialami para perajin palekat di Pekalongan. 

Ia memperkirakan di sana ada sekira 200 ribu perajin tenun. 

Mereka kesulitan mendapatkan benang TR (Polyester/rayon).

Karena yang semula haganya Rp5 juta menjadi di atas Rp7 juta per bal benang. 

Selain itu dampaknya juga dirasakan pemroduksi batik dan daster dari benang rayon. 

Biasanya mereke membeli 1 yard benang rayon dengan harga Rp6.000, sekarang menjadi Rp9.000. 

"Tolong pemerintah, dipatau, terutama yang di daerah Pantura."

"Kalau dibiarkan, habis lebaran semua industri bisa mem-PHK para karyawannya," ungkapnya. (fba)

Baca juga: Ini Wasiat Habib Hasan Mulachela kepada Anak-anaknya Sebelum Ia Wafat: TeruslahBerbagi

Baca juga: Siap-sap, Mulai Senin Ini Bayar Tiket Masuk Objek Wisata Guci Non Tunai Gunakan QRIS

Baca juga: Nenek Chayatun Lega, Lansia di Kota Tegal Mendapat Vaksinasi Covid-19: Alhamdulillah Lancar

Baca juga: Viral Video Guru Diamuk Perangkat Desa Gara-gara Posting Jalan Rusak, Digeruduk ke Sekolah

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved