Berita Pemalang

Yono Sebut Impor Beras Bikin Nasib Petani Semakin Buruk

Wacana pemerintah pusat terkait impor beras langsung ditolak oleh para petani di Kabupaten Pemalang.

Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUN PANTURA/BUDI SUSANTO
ETLE Diterapkan di Jateng, Dewan Harap Masyarakat Lebih Tertib Lalu Lintas 

Penulis :Budi Susanto

TRIBUNPANTURA.COM, PEMALANG - Wacana pemerintah pusat terkait impor beras langsung ditolak oleh para petani di Kabupaten Pemalang.

Para petani berujar hal itu akan memperburuk nasib petani di tengah pandemi Covid-19.

Hal itu dilontarkan para petani lantaran hasil panen padi di Pemalang selalu baik setiap tahunnya. 

Diketahui Kabupaten Pemalang menjadi satu di antara lumbung padi di Jawa Tengah.

Bahkan tercatat dua tahun terakhir produksi padi di Pemalang mencapai 622,2 ton lebih.

Hasil tersebut menjadi produksi terbanyak di Kabupaten Pemalang selama enam tahun terkahir.

Di mana pada 2012 produksi padi di Pemalang mencapai 433,7 ton, dan pada 2018 menjadi 622,2 ton.

Melihat dari hasil produksi padi, Yono satu di antara petani asal Kecamatan Randudongkal Pemalang menuturkan, yang diuntungkan jika impor beras hanya pemerintah.

"Apa untungnya bagi petani jika impor beras dilakukan, yang ada nasib kami semkin buruk di tengah pandemi Covid-19," paparnya, Rabu (24/3/2021).

Dilanjutkannya, program bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani juga tidak dirasakan seluruh petani di Pemalang.

"Kami berjuang sendiri untuk sejahtera, bantuan alat pertanian, bantuan pupuk mana buktinya. Jangan lah membuat kami semakin menderita dengan wacana impor beras, beras lokal saja sudah cukup, meski harga yang kami terima sangat minim," jelasnya.

Adapun luasan panen padi di Kabupaten Pemalang semakin bertambah enam tahun terkahir.

Data dari BPS pada 2012 luasan panen mencapai 73,727 hektar dengan rata-rata produksi 58.83 Kw/Ha.

Luasan panen itu bertambah menjadi 99, 080 hektar pada 2018 dengan rata-rata produksi 62.87 Kw/Ha. 

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved