Berita Tegal

Usaha Telur Asinnya Terancam Tutup, Sarwid Berharap Pemerintah Pikirkan Nasib Pedagang Oleh-oleh

Nasib pedagang oleh-oleh telur asin di sepanjang Jalan Pantai Utara (Pantura) Kota Tegal, kian tahun semakin memburuk. 

Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muh radlis
TRIBUN PANTURA/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Sarwid, pedagang oleh-oleh di Jalan Pantura Kota Tegal, sedang menata telur asin produksinya, Selasa (30/3/2021). 

Dua orang bekerja membersihkan telur hasil pengasinan, dan dua orang lainnya melayani pembeli. 

Namun ia memberhentikan keempatnya lantaran kesulitan untuk menggaji. 

"Dulu saya punya empat karyawan, tapi saya berhentikan. Sekarang saya cuma sama istri," ujarnya. 

Sarwid berharap, pemerintah memikirkan nasib rakyat kecil yang sehari-hari berjualan oleh-oleh. 

Terutama pedagang telur asin yang merupakan produksi khas dari Kabupaten Brebes dan Kota Tegal. 

Karena sudah banyak pedagang oleh-oleh telur asin yang gulung tikar. 

Menurut Sarwid, pemerintah perlu mempertimbangkan lagi kebijakan larangan mudik pada lebaran. 

Karena di musim tersebut justru menjadi ladang penghasilan bagi pedagang oleh-oleh. 

"Penginnya pemerintah mendukung rakyat kecil-kecil begini. Jangan sampai kesusahan. Jadi mudik tidak perlu dilarang, yang penting diterbitkan protokol kesehatannya," ungkapnya.

Terancam Bangkrut 

Sarwid mengatakan, usaha telur asinnya yang sudah berlangsung lima tahun juga terancam bangkrut. 

Ia berencana berhenti berjualan setelah masa kontrak tokonya habis dua tahun lagi. 

Ia mengatakan, kondisinya sudah sangat tidak menguntungkan. 

Bahkan ia kerap menjaring ikan di sungai untuk lauk makan malam bersama istri.

Jika ada kelebihan ikan, maka akan dijual ke tetangga. 

"Ya saya kadang ke sungai cari ikan. Buat lauk makan, kalau lebih dijual," katanya. (fba)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved