Berita Nasional

Suplai Vaksin Tak Cukup, Laju Vaksinasi Dipastikan Melambat, Begini Kata Menteri Kesehatan

Suplai Vaksin Tak Cukup, Menkes: Mohon Maaf, Laju Vaksinasi Melambat, Tak Secepat Sebelumnya

Istimewa
Ilustrasi penanaganan Covid-19 di Kabupaten Tegal. Petugas kesehatan sedang bersiap-siap menyuntikan vaksin Covid-19. 

TRIBUNPANTURA.COM, JAKARTA - Suplai vaksin ke sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia, terhambat karena produksi yang tak seimbang dengan permintaan.

Tentu saja hal ini membuat laju vaksinasi di Indonesia juga dipastikan melambat.

Ini disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Baca juga: Komandan Brimob Meninggal setelah Disuntik Vaksin AstraZeneca, Doni: Positif Covid-19, Diduga KIPI

Baca juga: Angka KIPI Capai 5-10 Persen, Vaksinasi AstraZeneca Daerah Ini Dihentikan, Ini Kata Satgas Covid-19

Baca juga: Umbu Landu Paranggi Presiden Malioboro Mahaguru Penyair Indonesia Wafat

Baca juga: Cendekiawan Kritis Mantan Kepala Litbang Kompas Daniel Dhakidae Wafat, Wijayanto: Kehilangan Besar

"Laju vaksinasinya mohon maaf, agak kita atur kembali, sehingga kenaikannya (penambahan orang yang divaksin) tidak secepat sebelumnya," ujar Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (5/4/2021).

"Karena memang vaksinjya yang berkurang suplainya," kata dia.

Budi lantas menjelaskan mengapa pasokan vaksin Covid-19 ke Indonesia berkurang.

 Menurut dia, saat ini sejumlah negara di Eropa, Asia, hingga Amerika bagian selatan sedang mengalami lonjakan ketiga kasus aktif Covid-19 atau third wave.

Budi mencontohkan, India, Filipina, Brasil, dan Papua Nugini.

"Akibatnya negara-negara yang memproduksi vaksin di lokasi itu, yang terjadi lonjakan ketiga mengarahkan agar vaksinnya tidak keluar," ujar dia. 

"Hanya boleh dipakai di negara masing-masing. Ini mempengaruhi ratusan negara di dunia termasuk Indonesia," kata Budi.

Menurut dia, Indonesia sedianya memiliki stok vaksin Covid-19 sebanyak 15 juta dosis pada Maret.

Pada April pun stok vaksin yang akan dikirimkan berjumlah sama, sehingga menurut rencana awal, ada 30 juta dosis vaksin yang akan dikirim ke Indonesia pada dua bulan ini.

Namun, karena embargo vaksin, Indonesia hanya mendapat 20 juta dosis vaksin.

"Yang tadinya teredia pada Maret-April itu total 30 juta dosis, kita hanya mendapat 20 juta dosis atau dua pertiganya," ucap Budi.

Namun, pemerintah sampai saat ini masih berupaya terus melobi kepada para produsen vaksin Covid-19.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved