Berita Blora
Masdi Penjual Pentol Serasa Anggota Dewan Berjas Dasi dan Peci, Selalu Putar Rekaman Pengajian
Masdi Penjual Pentol di Blora Serasa Anggota Dewan Berjas Dasi dan Peci, Selalu Putar Rekaman Pengajian
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: yayan isro roziki
Saat hari Jumat, dia mengenakan baju koko dan sarung.
Di hari-hari tertentu juga mengenakan baju warna khaki ala pegawai negeri.
"Pakai khaki kalau Senin biasanya," ujar bapak tiga anak.
Benar. Penampilan Masdi akhirnya membuat Mustakim penasaran. Dia membeli pentol Masdi meski hanya Rp5 ribu saja.
"Ada ya orang jualan pentol serasa DPRD (anggota dewan, red). Mungkin terinspirasi."
"Malam-malam masih pakai sepatu dengan dasi lengkap ala orang yang mau dilantik," tutur Mustakim.
Soal rasa, kata Mustakim, pentol Masdi terbilang enak. Bumbunya meresap. Campuran saus dan sambal menjadikan kelezatan pentol paripurna.
Selain karena penampilannya yang rapi, Masdi juga punya cara lain untuk mencuri perhatian dari calon pembeli pentolnya.
Dalam berjualan pentol, Masdi menggunakan sepeda motor lengkap dengan gerobak di jok bagian belakang.
Tepat di belakang gerobak tertempel speaker aktif mungil yang senantiasa memutar rekaman pengajian.
"Ini yang ceramah adalah guru pesantren anak saya. Anak saya yang ketiga nyantri di Wedung, Demak. Saya juga ikut ngaji ke sana," kata dia.
Alasan dia memutar rekaman pengajian tidak lain adalah sebagai pengingat bagi dirinya sendiri. Syukur kalau pembelinya turut mendengarkan.
"Hidup itu mau apa, kan ya saling mengingatkan dan hati ini agar selalu bersih," ujarnya sembari menampakkan wajah riang.
Dalam sehari, pentol yang dia jual rata-rata sebanyak 50 kilogram.
Dagangan sebanyak itu dia jual dari pukul 15.00 WIB atau selepas salat Asar sampai sekitar pukul 01.00 dini hari.
Berbeda saat sebelum pandemi Covid-19, dalam tempo waktu yang sama, pentol Masdi bisa terjual sampai 60 kilogram.