Berita Pemalang
Pedagang Komoditi Lain di Pasar Moga Pemalang Ikut Protes, Suyanti: Dagangan Saya Juga Tak Laku
Aksi yang digelar pedagang tempe di Pasar Moga Kabupaten Pemalang, dengan cara membuang ratusan tempe di tengah pasar, memicu tanggapan pedagang lainy
Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
Penulis : Budi Susanto
TRIBUNPANTURA.COM, PEMALANG - Aksi yang digelar pedagang tempe di Pasar Moga Kabupaten Pemalang, dengan cara membuang ratusan tempe di tengah pasar, memicu tanggapan pedagang lainya.
Adapun aksi yang dilakukan pedagang tempe tersebut, sebagai bentuk penolakan bantuan sosial dalam bentuk bahan pangan.
Pasalnya menurut pedagang tempe, adanya bantuan sosial bahan pangan membuat dagangan mereka tak laku.
Gerakan itu pun direspon pedagang yang menjual berbagai komoditi pangan di Pasar Moga.
Beberapa menyatakan ikut menolak adanya bantuan sosial dalam bentuk bahan pangan.
Pasalnya, mereka juga ikut terdampak seperti pedagang tempe yang ada di Pasar Moga.
"Tidak hanya penjual tempe, daging ayam dagangan saya juga tak laku akibat adanya penyaluran bantuan sosial dalam bentuk bahan pangan," jelasnya Suyanti pedagang daging ayam di Pasar Moga, jelasnya, Kamis (22/4/2021).
Dilanjutkannya, bantuan sosial yang disalurkan pemerintah sangat baik, tapi ia menolak jika pemerintah masih memberikan bantuan dalam bentuk bahan pangan.
"Kalau diberikan dalam bentuk bahan pangan, dagangan kami kan jadi tidak laku. Lebih baik diberikan dalam bentuk uang saja, agar masyarakat tetap berbelanja di pasar," paparnya.
Suyanti menjelaskan, ketika bantuan turun, ia selalu merugi, dan tak jarang membawa pulang belasan ekor ayam.
"Yang laku cuma ceker ayam saja, dagingnya tidak ada yang beli, karena banyak yang mendapat daging dari bantuan sosial," ucapnya.
Sementara itu, Martinah pedagang telur ayam di Pasar Moga, juga menuturkan hal serupa dengan Suyanti.
Ia juga menolak adanya bantuan sosial yang diberikan pemerintah dalam bentuk bahan pangan.
"Kalau bisa bantuan tetap diberikan, tapi dalam bentuk uang tunai saja. Jangan dalam bentuk bahan pangan. Menyusahkan kami kalau seperti itu, karena dagangan kami tidak laku," tambahnya.