Berita Pemalang
Pedagang Pasar Moga Pemalang Gelar Aksi Buang Ratusan Tempe, Ini Alasannya
Keramaian di Pasar Moga Kabupaten Pemalang tak seperti biasanya. Jika hari-hari biasa pasar di wilayah Pemalang selatan itu disibukan dengan aktifita
Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
Penulis : Budi Susanto
TRIBUNPANTURA.COM, PEMALANG - Keramaian di Pasar Moga Kabupaten Pemalang tak seperti biasanya.
Jika hari-hari biasa pasar di wilayah Pemalang selatan itu disibukan dengan aktifitas jual beli.
Kamis (22/4/2021) pagi, aksi bar-bar dilakukan para pedagang tempe di pasar tersebut.
Mereka membuang ratusan tempe yang didagangkan di tengah Pasar Moga.
Aksi tersebut dilakukan lantaran para pedagang kesal dengan adanya bantuan sosial.
Adanya bantuan sosial berupa bahan makanan yang diberikan ke masyarakat, membuat dagangan mereka tak laku.
Kekesalan tersebut dirasa para pedagang sejak awal pandemi Covid-19.
Bahkan menurut Rohilah, satu di antara pedagang tempe, saat bantuan turun para pedagang merugi Rp 500 ribu setiap hari selama hampir sepekan.
"Kami selalu rugi kalau bantuan turun, kesal kami kondisinya seperti itu terus," katanya usai membuang ratusan tempe bersama pedagang lainya.
Mata wanita asli Kecamatan Moga Pemalang itu juga berkaca-kaca, karena kerugian yang selalu ia alami.
"Harga kedelai juga naik setiap pekan, enam bulan lalu Rp 500 ribu per kuintal, sekarang Rp 1,1 juta. Sudah harga kedelai naik tidak ada pembeli karena disalurkannya bantuan sosial berupa bahan makanan," jelasnya.
Ia pun berujar, dan meminta pemerintah memberikan bantuan sosial berupa uang tanpa ada bahan makanan.
"Kalau yang diberikan uang, pasti masyarakat membeli kebutuhan ke pasar,dl dan tempe kami laku. Namun jika bantuan berupa bahan makanan, masyarakat tidak akan berbelanja ke pasar," paparnya.
Sementara itu, Ikmaludin pedagang tempe lainya, menjelaskan, setiap kali bantuan disalurkan dagangan ratusan tempe tak terjual dan busuk.