Berita Regional

Hutan Sakral Badui Dirusak Penambang Emas Liar, Dedi Mulyadi Bereaksi Keras, Polisi Langsung Usut

Hutan Sakral Badui Dirusak Penambang Emas Liar hingga Tetua Suku Menangis, Dedi Mulyadi Bereaksi Keras, Polisi Langsung Usut

Instagram/@inforangkasbitung
Hutan sakral Badui dirusak penambang emas liar, membuat warga suku tersebut menangis. Polda Banten langsung ke lokasi menyelidiki kasus tersebut. Perusakan hutan sakral ini membuat Dedi Mulyadi bereaksi keras. 

"Malu kita sebagai orang beragama melakukan perusakan. Ditangisi orang Baduy," kata Dedi saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (22/4/2021).

Dedi mendesak pemerintah pusat melalui pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menindak tegas penambangan emas ilegal di hutan sakral suku Baduy.

"Besok segera ditindak. Jangan biarkan perusakan alam terus berlanjut," tegas Dedi.

 Janji Kapolda Banten: akan saya tindak tegas...

Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho menegaskan akan menindak tegas para pelaku yang sudah merusak hutan sakral di kawasan adat Baduy, Lebak.

"Kalau ada (gurandil atau penambang emas ilegal) pasti saya tindak tegas. Jangan diragukan komitmen saya," kata Rudy kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (23/4/2021).

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Banten Kombes Pol Joko Sumarno menambahkan, pihaknya sudah melakukan penutupan tambang emas ilegal di Gunung Liman, Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak, Banten.

Saat ini, Polda Banten tengah melakukan penyelidikan untuk memburu para penambang liar yang sudah merusak hutan sakral Baduy. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hutan Sakral Baduy Dirusak hingga Warganya Menangis, Dedi Mulyadi: Malu, Orang Beragama Melakukan Perusakan...

Baca juga: Menantu Jokowi Langsung Pecat Bawahannya karena Persoalan Ini, Tak Mau Lama-lama Adu Mulut

Baca juga: Pesawat Amerika Pemburu Kapal Selam Ikut Cari KRI Nanggala 402, Lewat 72 Jam Belum Ada Titik Terang

Baca juga: Setelah Waktu Buka Puasa, Ratusan Lansia Pekalongan Disuntik Vaksin Covid-19 di Museum Batik

Baca juga: Berpacu dengan Waktu, TNI Punya Waktu 72 Jam Selamatkan 53 Personel Kapal Selam KRI Nanggala 402

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved