Berita Tegal
Menengok Rutinitas Warga Binaan Lapas Tegal semasa Ramadan, Siang Malam Giat Tadarus al Quran
Menengok Rutinitas Warga Binaan Lapas Tegal semasa Ramadan, Siang Malam Giat Tadarus al Quran
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: yayan isro roziki
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad
TRIBUNPANTURA.COM, TEGAL - Datangnya bulan Ramadan, rasanya tidak ingin disia-siakan oleh para santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah.
Mereka adalah santri sekaligus warga binaan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kota Tegal.
Tiap pagi dan malam hari, puluhan warga binaan tersebut melakukan tadarus al Quran di ruangan berukuran sekira 4x5 meter.
Baca juga: Hutan Sakral Badui Dirusak Penambang Emas Liar, Dedi Mulyadi Bereaksi Keras, Polisi Langsung Usut
Baca juga: KABAR DUKA: Vokalis Boomerang Hubert Henry Meninggal Dunia, Pecah Pembuluh Darah
Baca juga: Suami Pengangguran Bunuh Istri yang Hamil 5 Bulan, Jenazah Dibuang Dekat Masjid setelah Dua Hari
Baca juga: Mengaku Anggota TNI AU Pemuda Ini Ditembak Polisi, Perkosa dan Sekap Wanita Setengah Baya
Kegiatan itu adalah rutinitas harian warga binaan di Pondok Pesantren Nurul Hidayah.
Kaur Umum Lapas Kelas II B Kota Tegal, Tomi Andi Anto mengatakan, kegiatan mengaji sebenarnya menjadi rutinitas sehari-hari, tidak hanya pada Ramadan.
Tapi pada Ramadan, para warga binaan lebih semangat dalam melakukan tadarus Alquran.
Selain mengaji al Quran, ada juga kegiatan khutbah atau kuliah tujuh menit (Kultum).
Termasuk pengajian dengan pembahasan kajian fikih, seperti tata cara salat, wudhu, dan sebagainya.
"Intinya ada kegiatan mengaji kepada warga binaan. Agar mereka bisa membaca bahasa Arab," kata Tomi kepada tribunpantura.com, Sabtu (24/4/2021).
Tomi menjelaskan, kegiatan mengaji Alquran dilakukan pada pagi hari, pukul 09.00 sampai 11.00 WIB.
Kemudian salat zuhur berjamaah dan dilanjutkan istirahat sampai waktu ashar.
Kegiatan keagamaan dan mengaji dilanjutkan lagi setelah salat tarawih.
Tomi mengatakan, untuk kegiatan salat tarawih berjamaah, diikuti oleh warga binaan secara bergiliran.
Misalkan hari ini diikuti oleh penghuni di Blok A, B, dan C.
Barulah hari berikutnya diikuti oleh penghuni Blok D, E, dan F.
Sementara kegiatan keagamaan setelah tarawih berlangsung hingga 21.30.
"Setelah itu warga binaan diharuskan masuk ke kamar sel masing-masing. Jam 02.00, penjaga mulai membagikan nasi kotak untuk makan sahur di kamar," jelasnya.
Menurut Tomi, semasa pandemi Covid-19, pihaknya tidak mendatangkan ustad dari luar.
Semua pengajar dari orang Lapas Kelas II B Kota Tegal.
Termasuk pengisi kultum, diambil dari warga binaan yang memiliki kompetensi ilmu keagamaan.
Seperti warga binaan bernama Moh Anam yang merupakan terpidana terorisme.
Meski demikian, isi khutbah yang diberikan materinya harus umum dan tidak aneh-aneh.
"Semua kegiatan tetap dilakukan dalam pengawasan petugas. Termasuk petugas pun banyak yang ikut mengaji bersama," jelasnya. (fba)
Baca juga: Kesaksian Mantan Komandan KRI Nanggala 402 Letkol Ansori: Sistem Keamanan Standar Internasional
Baca juga: European Super League Sisakan Barcelona dan Real Madrid, Koeman Kritik Keras UEFA soal Ini
Baca juga: Menantu Jokowi Langsung Pecat Bawahannya karena Persoalan Ini, Tak Mau Lama-lama Adu Mulut
Baca juga: Pesawat Amerika Pemburu Kapal Selam Ikut Cari KRI Nanggala 402, Lewat 72 Jam Belum Ada Titik Terang