Berita Semarang

Libur Lebaran, Pengunjung Wisata Goa Kreo Semarang Turun 70 Persen, Mamit: Hanya 350 Pengunjung

Libur Lebaran, Pengunjung Wisata Goa Kreo Semarang Turun 70 Persen, Mamit: Hanya 350 Pengunjung

Penulis: Saiful Masum | Editor: yayan isro roziki
Tribunpantura.com/Saiful Masum
Suasana di objek wisata Goa Kreo saat libur Lebaran Idulfitri, Jumat (14/5/2021). Pada libur lebaran tahun ini jumlah pengunjung turun hingga 70 persen. 

Pada hari pertama libur Lebaran kemarin, Mamit menyebut hanya 350 pengunjung yang berwisata di Goa Kreo.

Ia memprediksi akan ada peningkatan meski sedikit di 6 hari selanjutnya.

Pihaknya pun hanya mengandalkan wisatawan lokal Kota Semarang di tengah banyaknya destinasi wisata pilihan yang juga representatif.

Meskipun, wisatawan dari luar daerah tetap diperbolehkan berwisata di Goa Kreo dengan mengikuti protokol kesehatan yang sama.

"Kami pengelola selalu siap dengan protokol kesehatannya. Kita sediakan juga masker, karena pengunjung wajib pakai masker."

"Cuma yang saya lihat dari kemarin sampai hari ini hanya pengunjung lokalan saja. Ya kita hanya bisa mengandalkan itu," ucapnya.

Dalam kondisi normal, lanjutnya, Goa Kreo bisa menampung sampai 1.000 orang dalam satu waktu.

Khusus di tengah pandemi ini, pihak pengelola membatasi jumlah pengunjung maksimal 500 orang dalam waktu bersamaan.

Dengan itu, petugas akan memberhentikan pengunjung yang hendak masuk apabila jumlah orang yang berada di dalam tempat wisata sudah cukup ramai.

Dengan tujuan agar tidak menimbulkan kerumunan yang berpotensi menjadi tempat penyebaran Covid-19.

"Kkta memang diminta oleh pihak pemerintah daerah agar menutup pintu masuk apabila sudah penuh. Namun, tetap lihat situasi dan kondisinya di dalam," ujarnya.

Di sisi lain, menurunnya tingkat kunjungan juga dipengaruhi gagalnya sejumlah kegiatan di tempat wisata.

Kata Mamit, Goa Kreo yang memiliki daya tarik view waduk, goa tua, jembatan merah, dan monyet ekor panjang ini seharusnya ditambah live musik dan atraksi pemberian pakan monyet ekor panjang (Panjat Pinang) selama sepekan libur Lebaran.

Hanya saja, kegiatan yang sudah dirancang terpaksa diurungkan belum mendapatkan izin karena berpotensi mendatangkan kerumunan.

Pihaknya pun kini hanya sekadar membuka tempat wisata dan mengawasi protokol kesehatannya dari pintu masuk hingga beberapa titik yang berpotensi terjadi kerumunan pengunjung.

"Satu pekan sebelum lebaran kemarin malah sepi sekali. Kita harap semoga nanti ada peningkatan," harapnya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved