Berita Pekalongan

Liburan ke Kota Pekalongan Wajib Cicipi Kuliner Malam Gulai Serundeng Kambing

Bagi pencinta kuliner olahan kambing wajib cicipi gulai serundeng kambing khas Kota Pekalongan. 

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muh radlis
TRIBUN PANTURA/IWAN ARIFIANTO
Gulai serundeng khas Kota Pekalongan yang siap dinikmati, Sapuro Kebulen, Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Minggu (16/5/2021). 

Penulis : Iwan Arifianto 

TRIBUNPANTURA.COM, PEKALONGAN - Bagi pencinta kuliner olahan kambing wajib cicipi gulai serundeng kambing khas Kota Pekalongan. 

Kuliner tersebut berbahan utama kepala kambing dan tengkleng. 

Bahan tersebut dipadukan dengan olahan serundeng dengan kuah kental gurih sehingga memanjakan lidah penikmatnya. 

Penjual kuliner tersebut juga termasuk unik lantaran berdagang saat petang hingga tengah malam menggunakan gerobak diterangi lampu teplok. 

Untuk menemukan penjual kuliner ini agak susah sebab penjual gulai serundeng sudah jarang ditemukan di Kota Pekalongan. 

Penjual yang setia menekuni kuliner tersebut di antaranya Abdul Patah (60).

Dia telah 41 tahun berjualan gulai  serundeng kambing khas Pekalongan. 

Tempat jualannya juga masih sama selama puluhan tahun yakni di depan gapura Makam Sapuro, Sapuro Kebulen, Pekalongan Barat, Kota Pekalongan. 

"Kuliner gulai serundeng kambing hanya ada di Kota Pekalongan. 

Makanan ini sudah ada sejak dahulu.

Saya jualan ini dari umur 19 tahun diajari Bapak," kata dia kepada Tribunjateng.com, Minggu (16/5/2021) malam. 

Kuliner gulai serundeng kambing berbahan kepala kambing meliputi lidah, mata, kuping, bibir dan otak. 

Ada juga olahan tengkleng kambing. 

Olahan favorit yang disukai pembeli berupa serundeng lidah kambing. 

Patah menjelaskan, proses pembuatan gulai serundeng kambing hampir sama dengan membuat gulai lainnya. 

Hanya saja yang membedakan makanan tersebut dengan gulainya lainnya  yakni di bahan serundeng. 

Sedangkan gulai lainnya berbahan santan.

Maka ada perbedaan warna ketika olahan makanan itu siap saji. 

Gulai serundeng berwarna merah kecokelatan sedangkan gulai pada umumnya berwarna kuning. 

"Bumbunya juga tak beda jauh. 

Pembeda utama serundengnya," tuturnya. 

Dia mulai berjualan menjelang magrib sekira pukul 17.00 hingga dagangan habis sekira tengah malam. 

Para pembeli rata-rata pelanggan  setia olahan kambing di Kota Pekalongan. 

Terkadang adapula para peziarah makam Sapuro yang penasaran dengan gulai serundeng sehingga menyempatkan mampir menikmati kelezatan kuliner tersebut. 

"Pembeli mayoritas pelanggan asli warga Kota Pekalongan," ungkap warga Kandangserang, Kabupaten Pekalongan itu. 

Setiap momen lebaran  menjadi berkah tersendiri bagi Patah pasalnya banyak pemudik yang pulang ke kampung halaman.

Mereka biasanya membeli gulai serundeng kambing untuk mengobati rindu  masakan khas pekalongan tersebut. 

Dia pun membawa stok gulai serundeng kambing dua kali lipat dari hari biasa. 

Ketika hari normal hanya habis 6 hingga 7 kilogram saat lebaran habis  mencapai 12 kilogram daging kambing bagian kepala dan tengkleng. 

Tiap porsi gulai serundeng dipatok harga Rp11 ribu perpotong. 

Setiap porsi pembeli bisa menambah potongan kambing dan lontong. 

"Saat lebaran laris buka magrib nanti pukul 22.00 sudah pulang bawa uang Rp1 juta," terang kakek sembilan cucu itu. 

Sementara penikmat gulai serundeng, Afril Rosalina mengatakan, menyukai gulai serundeng lantaran memiliki cita rasa khas berupa daging lembut dan lebih gurih dibandingkan dengan gulai lainnya. 

Gulai serundeng memiliki warna cokelat kemerahan yang membedakan gulai pada umumnya yang berwarna kuning. 

"Sering beli di sini udah lama. 

Rasanya enak sedap dan gurih. 

Soal harga juga murah meriah," jelasnya. 

Pembeli lain, Asep Ainur Rahman menuturkan, gulai serundeng merupakan makanan khas kota Pekalongan yang tak ada di kota lain. 

Dia sudah lama menyukai gulai serundeng yang memiliki cita rasa gurih. 

"Setahu saya gulai serundeng dengan gerobak di kota lain tak ada sehingga sebagai warga Pekalongan wajib menyukai makanan satu ini," terangnya. (Iwn)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved