Berita Jateng

Meski Sepi, Pemilik Kuda Tunggangan di Tawangmangu Karanganyar Tetap Mangkal Tunggu Wisatawan

Rigan (70) penyewa kuda tunggangan di kawasan wisata Tawangmangu Kabupaten Karanganyar tetap beroperasi meski wisatawan sepi karena adanya PPKM darura

Penulis: Agus Iswadi | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/AGUS ISWADI
Situasi di sekitar destinasi wisata Balekambang Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, Sabtu (24/7/2021) siang. 

TRIBUNPANTURA.COM, KARANGANYAR - Rigan (70) penyewa kuda tunggangan di kawasan wisata Tawangmangu Kabupaten Karanganyar tetap beroperasi meski wisatawan sepi karena adanya PPKM darurat.

Dari pantauan di sekitar Balekambang Tawangmangu, terlihat kakek asal Pancot Kelurahan Kalisoro itu sedang duduk seorang diri di teras kios. Di sisi lain deretan kios yang berada di sekitar Balekambang kebanyakan tutup, hanya beberapa kios penjual tanaman hias yang masih beroperasi.  

Rigan menyampaikan, sudah menjadi penyewa kuda tunggangan sekitar 20 tahun. Biasa dia memang mangkal di depan objek wisata Balekambang. 

"Dereng enten niki wau (belum ada yang naik ini tadi)," katanya kepada Tribunjateg.com saat ditemui pada Sabtu (24/7/2021) siang. 

Selama diterapkannya PPKM darurat hingga saat ini, lanjut Rigan, hanya melayani tiga orang wisatawan yang kebetulan datang ke sekitar Balekambang.

Lantaran kondisi pengunjung sepi, dia memilih berangkat untuk menawarkan kuda tunggangan lebih siang daripada biasanya. 
Selain melayani jasa kuda tunggangan, warga Pancot itu juga mengurus kebun bawang putih di dekat rumah. 

"Sekarang berangkat pukul 10.00 sampai 15.00 karena sepi," ucapnya. 

Terpisah, penyewa kuda tunggangan lainnya, Toffa justru memilih libur menyewakan kuda tunggangan di sekitar Grojogan Sewu untuk sementara waktu selama diberlakukannya PPKM darurat.  

"Libur sudah sejak awal PPKM, rencana sampai Tanggal 25 Juli 2021," terangnya.

Dia mengungkapkan, memilih libur sementara waktu lantaran kondisi pengunjung sepi dampak adanya PPKM darurat. Selama di rumah, Toffa lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengurus kebun. Di samping mencari pekerjaan sampingan. 

Dia berharap semoga objek wisata dapat dibuka kembali pada Senin (26/7/2021). Sehingga aktivitas ekonomi di sekitar objek wisata dapat berjalan normal kembali. (Ais)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved