Berita Tegal

Cerita Kakak Adik Lumpuh di Tegal Tetap Semangat Ikut Vaksinasi: Vaksin Tidak Membunuhmu, tapi . .

Cerita Kakak Adik Lumpuh di Tegal Tetap Semangat Ikut Vaksinasi: Vaksin Tidak Membunuhmu, tapi . . justru melindungimu

Dok Puskesmas Sumurpanggang
Purwanti dan Tuti, kakak adik yang menderita kelumpuhan sejak belasan tahun lalu, begitu semangat mengikuti vaksinasi Covid-19 di SD Negeri 7 Margadana, Kota Tegal, pada Kamis (5/8/2021). Keduanya datang ke lokasi vaksinasi massal menggunakan becak. 

Kakak adik di Tegal mengalami kelumpuhan sejak usia belasan tahun. Meski memiliki keterbatasan, keduanya tetap semangat mengikut vaksinasi. Kata mereka, vaksin tidak membunuhmu, tapi justru melindungimu dari Covid-19.

TRIBUNPANTURA.COM, TEGAL - Kakak beradik warga Kelurahan/Kecamatan Margadana, Kota Tegal, Purwanti (34) dan Tuti (30), lumpuh sejak keduanya berusia belasan tahun.

Meski menderita kelumpuhan sejak belasan tahun lalu, semangat keduanya tak pernah padam.

Pun, ihwal vaksinasi Covid-19. Keduanya tetap semangat mengikuti vaksinasi yang diselenggarakan oleh Puskesmas Sumurpanggang, Kota Tegal.

Lantaran keterbatan fisik, keduanya datang ke lokasi vaksinasi di SD Negeri 7 Margadana, pada Kamis (5/8/2021) kemarin, dengan menumpang becak. 

Kepala Puskesmas Sumurpanggang, dr Wahidin mengatakan, kakak beradik tersebut memang mengalami gangguan tidak bisa berjalan sejak kecil. 

Namun bukan lumpuh layu. 

Kondisi tidak bisa jalan yang dialami oleh Purwanti dan Tuti dialami setelah ayahnya meninggal dunia. 

"Mereka antusias untuk divaksin walaupun tidak bisa jalan," kata Wahidin kepada tribunpantura.com, Sabtu (7/8/2021). 

Wahidin bercerita, dari awal keduanya memang sudah memiliki keinginan untuk mendaftar vaksinasi Covid-19. 

Tapi sempat terkendala dengan kondisi tubuh yang tidak bisa berjalan. 

Kemudian keduanya menyampaikan keinginan tersebut kepada ketua RW di lingkungan tempat tinggalnya. 

Oleh ketua RW difasilitasi dengan kendaraan becak. 

"Akhirnya pak RW dan warga di situ berinisiatif menyewakan becak. Yang bayar pak RW dan warga," ungkapnya. 

Melihat semangat keduanya, Wahidin merasa terharu dan sangat berterima kasih. 

Ia menilai, antusias yang dimiliki Purwanti dan Tuti merupakan semangat untuk tetap sehat di tengah pandemi Covid-19. 

Mereka memiliki semangat untuk sehat dan melindungi diri dan keluarganya. 

Wahidin mengatakan, masyarakat bisa belajar dari semangat sehat yang dimiliki Purwanti dan Tuti. 

Ia mengimbau, masyarakat jangan percaya berita hoaks tentang vaksin Covid-19. 

"Tidak usah percaya dengan berita tidak benar. Vaksin tidak akan membunuhmu."

"Justru akan melindungi kamu, keluarga, dan masyarakat yang lain," pesannya. (fba)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved