Berita Jateng
Nasib Pemusik di Kudus Selama Pandemi, Jual Alat Musik untuk Makan
Sejumlah biduan berikut pemusik di Kudus harus memutar otak selama pandemi Covid-19 mewabah.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muh radlis
TRIBUNPANTURA.COM, KUDUS - Sejumlah biduan berikut pemusik di Kudus harus memutar otak selama pandemi Covid-19 mewabah.
Pasalnya, mereka tidak bisa tampil dalam setahun lebih. Artinya mereka tidak ada pendapatan dari bermusik.
"Kalau saya pribadi dagang online. Kalau teman-teman ada yang kerja serabutan juga. Ada yang kerja sampingan juga. Kalau kebanyakan dagang online. Untuk menyambung hidup," ujar seorang biduan, Eva Uzima, Senin (9/8/2021) saat ditemui di Pendopo Kabupaten Kudus.
Di antara barang yang dijual oleh Eva yakni pakaian dan kuliner.
Terbilang setahun lebih dia tidak bernyanyi. Itu terhitung sejak awal pandemi Covid-19. Kemudian ada kebijakan new normal. Saat itu dia hanya dua kali tampil. Setelahnya ada PPKM yang membuat dia berikut kawan-kawannya tidak bisa mengais pundi-pundi rupiah dari menghibur orang lain.
Kini dibolehkannya pekerja seni bermain saat hajatan oleh Bupati Kudus, Eva begitu menghargainya. Kalau sampai dia harus bernyanyi dalam waktu dekat ini, dia berjanji akan menaati protokol kesehatan.
"Ya kami terima, karena PPKM di level 3 kami mencoba bantu pemerintah agar level ini cepat turun. Biar kita sampai level nol dan kita terbebas dari Covid-19 ini," kata dia.
Ketua DPC Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) Kudus, Soni Sumarsono mengatakan, ada sejumlah anggotanya yang harus menjual sejumlah alat musik demi memenuhi kebutuhan hidup. Di antara anggotanya ada juga yang menawarkan kepadanya agar membeli alat musik yang ditawarkan.
"Ada yang menawarkan organ. Karena saya ketua ya saya beli," kata dia.
Selain itu, ada pula yang sampai menjual sound system sampai kendang. Diakuinya, 75 persen dari pekerja seni anggota PAMMI sepenuhnya mengandalkan pendapatan dari penampilan di panggung.
"Tidak bisa apa-apa. 75 persen mengandalkan dari kerja itu, tidak ada yang lain," ujar dia.