Berita Kendal
Cerita Munasidi Warga Kendal, Kehilangan 10.000 Ekor Bandeng karena Tambak Terdampak Rob
Cerita Munasidi Warga Kendal, Kehilangan 10.000 Ekor Bandeng karena Tambak Terdampak Rob
Penulis: Saiful Masum | Editor: yayan isro roziki
Sementara pertambakannya dibiarkan sampai banjir rob mereda.
"Ini sudah seminggu rob datang, dan langsung tinggi sampai 20 cm di dalam rumah."
"Bahkan ada wilayah lain sampai 40-50 cm. Puncaknya pukul 03.00 - 05.00 WIB," jelas dia.
Laki-laki 46 tahun itu memprediksi, banjir rob melanda Kendal sampai Maret 2022.
Ia khawatir, ketinggian air rob akan terus bertambah hingga berdampak pada aktifitas masyarakat.
Selain itu juga berdampak pada perlengkapan rumah yang rusak akibat tergenang air.
"Enggak tahu ini di awal musim saja sudah tinggi. Belum nanti puncaknya saat puasa (Ramadhan, red). Hanya bisa menonton saja," ujar dia.
Warga lain, Musyafatun (40) mengatakan, saat musim rob tiba, ia dan putra putrinya sering was-was saat tidur malam hari.
Kata dia, tidurnya sering tidak nyaman karena khawatir air masuk ke rumah sewaktu-waktu.
Belum lagi pagi harinya disibukkan untuk bersih-bersih sisa lumpur banjir setiap hari.
"Sering kaget, bangun tidur, rumah ada air. Kadang panik menyelamatkan barang-barang rumah," katanya.
Musyafatun berharap, pemerintah daerah tidak hanya membenahi infrastruktur jalan yang ditinggikan.
Sedangkan permukiman semakin tenggelam dan terdampak banjir rob dari tahun ke tahun.
Ia mengharapkan pemerintah agar membenahi permasalahan di wilayah sungai dan pantai, saluran air di permukiman, baru membenahi infrastruktur jalan.
"Kalau yang dibangun jalannya saja, enggak ngaruh. Kami yang semakin terdampak," tegasnya.
