Dampak Pandemi Covid-19, Pertumbuhan Ekonomi di Banyumas Tahun 2020 Minus 1,65 Persen

TRIBUNPANTURA.COM, BANYUMAS - Pada tahun 2020 lalu akibat dihajar pandemi Covid 19, pertumbuhan ekonomi Banyumas minus 1,65 persen dari yang biasanya rata-rata diatas 6 persen. 

Pada 2016 tingkat pertumbuhan mencapai 6,5 persen, 2017 sebesar 6,34 persen, 2019 sebesar 6,32 persen, dan 2020 anjlok minus sebesar 1,65 persen. 

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Banyumas, Purwadi Santoso mengatakan turunnya pertumbuhan ekonomi pada tahun lalu didominasi oleh faktor konsumsi. 

"Didominasi konsumsi, karena pandemi ruang ditutup, begitu ruang ditutup, tidak bisa jualan yang beli langka, langka itu ada tapi sedikit. 

Maka konsumsinya turun," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (12/11/2021). 

Karena konsumsi turun sehingga secara otomatis pertumbuhan ekonomi turun.

Apalagi disebutkannya pengaruh faktor konsumsi terhadap pertumbuhan maupun penurunan ekonomi hampir 50 persen. 

"Maka otomatis tahun 2020 itu turunnya banyak sekali, pabrik tidak bergerak, tidak kerja, kemudian gaji karyawan mungkin berkurang bahkan ada yang PHK," ungkapnya. 

Dengan upaya Pemerintah tetap menjaga pertumbuhan ekonomi tersebut agar daya beli tidak jatuh ataupun anjlok, disalurkan bantuan sosial yang jumlahnya hampir 70 persen. 

Pemerintah menjaga pertumbuhan tujuannya supaya daya beli tidak jatuh, tidak anjlok, sehingga disuntik dengan bantuan sosial. 

"Jadi bantuan sosial tahun 2020 yang biasanya (sebelum pandemi) hanya 26 persen dari jumlah penduduk, itu sampai 70 persen. 

Bahkan beberapa desa itu bisa 100 persen dapat bantuan semua," katanya.