Pegawai Karaoke Diculik
Update Kasus Dugaan Penculikan Pegawai Karaoke di Semarang, Polda Jateng Lakukan Ini
Update Kasus Dugaan Penculikan Pegawai Karaoke di Semarang, Polda Jateng Lakukan Ini
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: yayan isro roziki
Kakak kandung Bagus, Pipin Puji Astuti (32), menceritakan kronologi kejadian dugaan penculikan tersebut.
Saat itu, ia mengantarkan Bagus bekerja, berangkat dari rumahnya di Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak pada 17 November.
“Seperti biasa saya antar dia ke halte di Penggaron untuk berangkat kerja naik Bus Trans Semarang ke daerah Gajahmada Semarang."
"Biasanya, malam hari saya juga menjemputnya."
"Namun, malam itu saya menunggu Bagus di halte, namun tak kunjung terlihat, dan ia tidak bisa dihubungi."
"Teman-teman kerjanya juga mengatakan Bagus tidak berangkat pada hari itu,” ujarnya kepada Tribun-Pantura.com.
Sejak saat itu, Pipin selalu mengontak ponsel Bagus namun tak ada respons.
Terima voice note minta tebusan
Hingga akhirnya pada 26 November 2021, keluarga Bagus mendapat panggilan dari seorang pria tak dikenal yang sedang bersama Bagus.
“Malam itu juga penelepon meminta uang sebesar Rp2,6 juta."
"Saya yang saat itu panik langsung terus-terusan menelepon nomor itu tapi tidak pernah diangkat," ujarnya.
Setelah itu, orang tak dikenal itu terus mengirimkan voice note (pesan suara) melalui WhatsApp (WA), bilang kalau Bagus akan baik-baik saja asal pihak keluarga mentransfer uangnya.
Orang itu kemudian menurunkan jumlah uang yang diminta, sempat sebesar Rp2 juta dan turun hingga Rp1,5 juta.
"Saya saat itu panik sekali, berhubung saya tidak punya uang, saya meminta kakak saya dan malam itu juga kami langsung transfer ke rekening BCA penelepon,” imbuhnya.
Setelah pihak keluarga mentransfer sebanyak yang diminta, Pipin mengatakan bahwa nomor itu tak dapat dihubungi lagi.