Kecelakaan Nagreg
Ini Sosok 3 Oknum TNI Pembuang Korban Kecelakaan di Nagreg ke Sungai Serayu, Kolonel hingga Kopda
Ini Sosok 3 Oknum TNI Pembuang Korban Kecelakaan di Nagreg ke Sungai Serayu, Kolonel hingga Kopda
TRIBUN-PANTURA.COM, BANDUNG - Polisi mengungkap kasus kecelakaan di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar) dan pembuangan mayat korban di aliran Sungai Serayu, Jawa Tengah (Jateng).
Tiga pria yang terlibat kecelakaan dan kemudian membuang mayat kedua korbannya adalah oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), yang bertugas di wilayah berbeda.
Ketiganya merupakan seorang perwira menengah berpangkat Kolonel, serta dua prajurit berpangkat Kopral Dua (Kopda).
Lantaran melibatkan anggota TNI aktif, kasus ini selanjutnya dilimpahkan penanganannya ke Pomdam III?Siliwangi.
Sebab, kasus yang bermula dari kecelakaan ini terjadi di wilayah hukuum Kodam III/Siliwangi.
"Untuk penyelidikan pelaku penabrak kecelakaan di Nagreg, diserahkan ke Pomdam III Siliwangi," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago di Polda Jabar, Bandung, Jumat (24/12/2021).
Dikatakan dia, Polda Jabar tetap melakukan penyelidikan untuk mengumpulkan bukti-bukti lanjutan.
Bukti itu juga akan diserahkan ke Pomdam III Siliwangi.
Oknum TNI bertugas di kesatuan berbeda
Satu di antara oknum TNI yang terlibat adalah Kolonel P.
Ia bertugas di Korem/133 Gorontal, Kodam XIII/Merdeka.
Sementara, satu prajurit lainnya adalah Kopda DA, bertugas di Kodim 0730/Gunungkidul, Kodam IV/Diponegoro.
Sisanya, adalah Kopda A, prajurit pada Kodim 0716/Demak, Kodam IV/Diponegoro.
Belum diketahui, apakah ketiganya sedang menjalankan dinas saat peristiwa kecelakaan terjadi.
Kronologi
Peristiwa tabrak lari brutal itu terjadi pada 8 Desember 2021di Nagreg Kabupaten Bandung.
Seusai keduanya jadi korban kecelakaan tabrakan, pelaku membawa Handi dan Salsabila.
Warga mengira kedua sejoli itu dibawa ke rumah sakit.
Ternyata belakangan diketahui, korban yang sudah tak berdaya itu dibawa kabur dan dibuang ke Sungai Serayu di Jawa Tengah di dua tempat terpisah.
Handi ditemukan di Kecamawan Rawolo Kabupaten Banyumas dan Salsabila ditemukan di Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap.
Warga yang menemukan kedua sejoli korban tabrak lari itu tidak menemukan satupun identitas. Warga kemudian menguburkannya.
Belakangan diketahui, keduanya ternyata Handi dan Salsabila setelah polisi mencocokan data temuan keduanya dengan keterangan keluarga.
Koban pria dibuang saat masih hidup
Polisi temukan fakta baru jenazah dua sejoli Harisaputra (18) dan Salsabila (13) korban kecelakaan tabrak lari di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang kedua jenazahnya ditemukan di aliran Sungai Serayu, Jawa Tengah.
Polisi temukan kejanggalan pada jenazah laki-laki yang ditemukan di Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas.
Korban diduga masih hidup saat tubuhnya dibuang ke dalam aliran Sungai Serayu.
Hal ini diungkapkan Kabiddokkes Polda Jateng, Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti.
Kombes Sumi menuturkan dua jenazah tersebut ditemukan di wilayah Banyumas dan Cilacap pada 11 Desember lalu.
Baca juga: Mayat Pria-Wanita di Sungai Serayu Warga Garut Korban Kecelakaan Nagreg, Ini Keterangan Polisi
Baca juga: Diduga Diculik setelah Jadi Korban Kecelakaan, Dua Remaja di Garut Sudah Sepekan Hilang
Baca juga: Update Mayat Berpakaian Serba Hitam di Tegal, Identitas Terungkap, Begini Kesaksian Keluarga
Namun saat itu terdapat laporan polisi adanya orang hilang dari Jawa Barat dengan ciri-ciri sama.
"Karena ada kemiripan akhirnya penyidik Jawa Barat datang ke Polres Banyumas dan Cilacap."
"Setelah sampai dilakukan pengencekan data primer diantaranya sidik jari," ujarnya, Kamis (23/12/2021).
Karena telah terjadi pembusukan, kata Hastry, akhirnya dilakukan pengecekan berdasarkan medis baik dari tinggi badan, wajah, rambut.
Selain itu pengecekan dilakukan berdasarkan foto yang dibawa keluarga.
"Ternyata ada kecocokan baju maupun gelang yang dikenakan korban," tuturnya.
Menurutnya, berdasarkan hasil pengecekan wajah meski mengalami pembusukan, korban wanita tersebut diduga sudah meninggal saat terjadi kecelakaan di Nagreg.
Berdasarkan pemeriksaan medis, korban perempuan diduga meninggal dengan luka di kepala.
Sementara korban laki-laki saat dilakukan pemeriksaan luar dan dalam ditemukan adanya tanda-tanda air di saluran nafas hingga paru-paru.
Selain itu juga ditemukan luka di kepala.
"Hal ini menunjukkan saat dibuang dia (korban laki-laki) dalam keadaan hidup atau tidak sadar," tutur dia.
Ia menyimpulkan bahwa mayat perempuan meninggal saat kejadian di Nagreg.
Sementara mayat laki-laki tersebut dibawa dan dibuang dalam keadaan masih hidup.
"Kami temukan mayat laki-laki itu meninggal karena parunya-parunya kemasukan air."
"Jadi mayat laki-laki itu meninggal dunia karena tenggelam dan bukan karena luka di kepalanya."
"Karena luka di kepala mayat laki-laki sebenarnya tidak mematikan," ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul BREAKING NEWS: Polda Jabar Umumkan Penyelidikan Penabarak Sadis di Bandung Diserahkan ke Pomdam III