Berita Kendal
Kendal Siaga Lonjakan Kasus Covid-19, Terbaru: Tujuh Pasien Masuk RSUD Dr Soewondo
Jumlah warga Kabupaten Kendal yang kini terpapar Covid-19 sebanyak 134 orang. Tujuh di antaranya dirawat di RSUD dr Soewondo.
Penulis: Saiful Masum | Editor: Moch Anhar
TRIBUNPANTURA.COM, KENDAL - Jumlah warga Kabupaten Kendal yang kini terpapar Covid-19 sebanyak 134 orang.
Tujuh di antaranya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soewondo dengan gejala kategori sedang.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Soewondo Kendal, dr Mastutik mengatakan, pihaknya sempat hanya merawat 1-2 pasien Covid-19 sepanjang November 2021 sampai Januari 2022.
Namun demikian, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD bertambah hingga 7 orang pada awal Februari ini.
Baca juga: Kemensos RI Berikan Paket Bantuan Kepada Warga Kabupaten Tegal yang Terdampak Bencana Alam
Baca juga: Siapkan SDM Terjun Dunia Kerja, SMKN 1 Kendal Bakal Tambah Kelas Industri
Baca juga: Pemkab Batang Siap Laksanakan Instruksi Presiden Soal Lonjakan Covid-19
Bahkan, Mastutik menyebut, angka positif rate pasien Covid-19 di RSUD sempat melonjak tajam dalam pengujian sampel terakhir.
Pihak rumah sakit mengirimkan 5 sampel pasiennya ke RSDC untuk dilakukan pengujian PCR.
Hasilnya, semua sampel dinyatakan Positif Covid-19.
"Pasien Covid-19 yang saat ini kami rawat ada 7 orang. Sempat ada yang keluar masuk sembuh 1-2 orang. Pasien terakhir kemarin kami kirimkan 5 sampel tes swab, semuanya positif Covid-19," terangnya.
Meski demikian, Mastutik menegaskan, semua pasien dalam keadaan baik dengan gejala yang diderita kategori sedang.
Beberapa pasien dalam keadaan stabil meski mengalami sesak napas ringan-sedang disertai penyakit penyerta.
"Kalau yang gejalanya ringan, dilakukan isolasi mandiri. Rumah sakit hanya merawat pasien dengan gejala sedang-berat," jelasnya.
Mastutik mengimbau kepada masyarakat Kendal agar lebih waspada dengan mengetatkan protokol kesehatan.
Ia berharap, tingginya penyebaran virus corona saat ini menjadi pengingat bersama agar tidak mengendorkan protokol kesehatan di manapun dan kapanpun berada. Utamanya saat berkegiatan di luar rumah.
Puluhan Tempat Tidur Isolasi Covid-19 Disiagakan
Sejumlah rumah sakit di Kabupaten Kendal menyiagakan kembali puluhan tempat tidur khusus pasien Covid-19 guna mengantisipasi lonjakan kasus dalam beberapa waktu ke depan.
Di RSUD dr Soewondo Kendal, Dr Mastutik menyebut, 19 tempat tidur isolasi disiapkan saat ini di Gedung Pinere.
Pihaknya juga sudah menyiapkan 40-50 tempat tidur manakala terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang diprediksi puncaknya pada Februari-Maret.
Guna menekan potensi penyebaran virus di lingkungan rumah sakit, pihak RSUD Kendal berencana meniadakan sementara jam besuk pasien dalam waktu dekat.
Tujuannya untuk meminimalisir potensi penyebaran Covid-19 yang cukup cepat.
"Kalau jenisnya (Covid-19), kami belum dapat laporan apakah Omicron atau tidak. Yang jelas, kami lakukan antisipasi semaksimal mungkin, kami lakukan persiapan juga. Kalau nanti terjadi lonjakan kasus dengan BOR di atas 80 persen, kami tambah kapasitas ruang isolasi darurat," tutur dia.
Sementara itu, Plt Direktur Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Kendal, dr Muhammad Wibowo sudah menyiapkan 40 tempat tidur khusus pasien Covid-19.
Sejumlah tenaga kesehatan juga disiagakan di RSDC untuk bersiaga jika dibutuhkan dalam waktu dekat untuk merawat pasien Covid-19 dengan gejala ringan-sedang.
"Di RSDC, kami siap 40 tempat tidur. Saat ini baru ditempati satu pasien Covid-19 dengan gejala ringan," katanya.
Baca juga: Indomaret dan Laziznu Salurkan Donasi Pelanggan untuk Perbaikan Sarpras Pendidikan di Kendal
Baca juga: Wiwik Tersangka Penjual Miras Oplosan Maut di Jepara Sebut Ada Perempuan yang Ikut Pesta
Humas Rumah Sakit Islam (RSI) Kendal, Farid Hermawan menerangkan, sebanyak 50 tempat tidur pasien Covid-19 sudah disiagakan.
Beberapa fasilitas medis pendukung juga sudah siap untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan kasus dalam waktu dekat.
"Kami siap 50 tempat tidur. Kalau nanti terjadi lonjakan kasus, kami siapkan skenario seperti yang dulu saat terjadi puncak penyebaran Covid-19 pertengahan 2021 lalu," jelas Farid. (*)