Berita Semarang
Menantu Samiyo Hampir Terseret Longsor, Tahu Ada Retakan Tembok Langsung Pindah Tidur
Keluarga Samiyo (50) hampir saja terseret tanah longsor. Untungnya, mereka lekas pindah dari kamar tidur itu lantaran tembok kamar retak.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Moch Anhar
Setiap harinya mereka tidur di ruangan tersebut, dengan ukuran kurang lebih sekira tiga kali tiga meter persegi.
Ketika berada di kamar, mereka mendengar suara retakan tembok kamarnya.
Retakan tembok muncul di sisi barat kamar.
"Mereka takut lalu mengadu ke saya tembok retak. Saya cek lalu suruh mereka jangan tidur di kamar itu, benar saja malamnya longsor," ungkapnya.
Ia menyebut, ketika kejadian sedang tidak hujan.
Akan tetapi sebelumnya terjadi hujan deras sejak pagi.
Kondisi hujan deras dan rapuhnya bangunan menjadi pemicu kejadian tersebut.
Apalagi bangunan rumah tersebut dibangun dari tahun 1984.
"Tanah sini sebenarnya keras atau padas bangkong tapi karena diguyur hujan terys dan bangunan pondasi sudah tua," paparnya.
Sementara itu, pemilik rumah Samiyo mengaku, belum dapat berbuat banyak atas kejadian longsor yang menimpa rumahnya.
Pria itu bekerja mengabdi di Yayasan Bina Kasih Salatiga.
Ia sekarang hanya dapat menutupi bagian rumah yang longsor dengan terpal bantuan dari BPBD Semarang.
"Ketika kejadian saya sedang tak di rumah, saya sedang kerja di Salatiga," katanya.
Keluarganya kini terpaksa harus berdesak-desakan agar cukup untuk dihuni sembilan orang.
Mereka tak sempat berpikiran untuk mengungsi.