Berita Pekalongan
Gurihnya Serabi Solo di Pekalongan, Jadi Bisnis Menggiurkan di Tengah Pandemi Covid-19
Serabi solo Podomoro, buka sekitar satu tahun lalu di masa pandemi covid-19. Kini sudah memiliki dua cabang.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Siapa yang tak kenal serabi solo? Selain selalu ada di berbagai daerah, ternyata jajanan ini menjadi alternatif bisnis kuliner di tengah pandemi yang digemari orang.
Namanya serabi solo Podomoro, buka sekitar satu tahun lalu di masa pandemi covid-19, serabi podomoro yang ada di Jalan KH Wahid Hasyim Pekalongan kini sudah memiliki dua cabang.
Penjual serabi podomoro, Aris Maulana (26) mengatakan, mulanya dia kerja menyablon souvenir dan roti bakar.
Namun karena guncangan pandemi Covid-19 akhirnya ia memilih banting setir membuka bisnis sendiri yang dinilai tidak musiman akhirnya dipilihnya bisnis kuliner serabi solo.
Baca juga: Bus Peziarah Asal Wonosobo Terperosok di Parit Tol Semarang, 10 Orang Terluka
Baca juga: Mantap, SMKN 1 Warungasem Borong Piala di Ajang Kompetensi Siswa Se-Kabupaten Batang
Baca juga: Menang Tipis Atas Persikabo, PSIS Semarang Akhirnya Kembali Tampil Unggul di Liga 1
"Saya mulai berjualan itu sudah setahun yang lalu, habis lebaran. Sebelumnya saya bekerja sebagai nyablon souvernir," kata Penjual serabi podomoro, Aris Maulana, Senin (28/2/2022).
Menurutnya, ia beralih kuliner serabi karena kuliner yang tidak musiman.
"Serabi kan macamnya banyak, ada serabi kalibeluk ada juga serabi beras. Lah ini serabi beras yang santannya dijadikan satu," ujarnya.

Serabi bikinannya ini dengan aneka toping rasa seperti coklat, keju, pisang, nangka, kombinasi dua rasa dan tiga rasa ini berhasil menggaet lidah masyarakat Pekalongan dan sekitarnya.
Sehingga, dalam sehari dua cabangnya bisa menghabiskan seribu serabi.
Ia berjualan dari pukul 08.00 WIB hingga 14.30 WIB.
"Dalam sehari di dua cabang, bisa menjual 1.000 serabi. Untuk cabang pertama di Jalan Wahid Hasyim ini buka setiap hari Sabtu hingga Rabu, lalu untuk di cabang dua yang berlokasi di Jalan Kertijayan, Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan ini buka setiap Jum'at sampai Rabu.
"Serabi yang sering dibeli pembeli yaitu rasa original, coklat, nangka, dan kombinasi," imbuhnya.
Ia menjelaskan, ciri khas serabi yang dijual ini dari rasa dan tidak bosani.
"Untuk pembeli serabi ada yang dari Kendal, Pemalang, dan Kabupaten Pekalongan," jelasnya.
Satu serabi harganya dari Rp 2 ribu hingga Rp 3.500.
Aris menambahkan, di tengah pandemi Covid-19 jualannya ramai.
"Alhamdulillah, di tengah pandemi Covid-19 jualannya ramai dan ada peningkatan," tambahnya.
Kelezatan serabi solo Podomoro ini diakui oleh Nova (40) warga Sapuro Kebulen Kota Pekalongan.
Baca juga: Rumah Warga di Tiga Desa di Jepara Alami Kerusakan karena Angin Puting Beliung
Baca juga: Pedagang Dasaran Terbuka Johar Semarang Bakal Diundi Sebelum Ramadan, Masih Tunggu Siteplan SCJ
Baca juga: Ngamen Amal, Pegiat Seni Budaya dan PWI Kabupaten Tegal Galang Dana untuk Korban Bencana Alam
Nova menilai, selain harganya yang murah meriah serabi disini berbeda dengan serabi lainnya, karena lebih lembut dan enak.
"Satu minggu saya bisa 2-3 kali membeli serabi di sini, karena rasanya tidak bosani. Lalu, harganya murah meriah," katanya.
Cukup Rp 2 ribu sampai Rp 3,5 ribu rupiah saja, lidah kita sudah akan dibuat bergoyang dengan kelembutan tekstur serabi dan gurihnya santan kelapa.
Penasaran dengan lezatnya serabi ini, silahkan datang saja ke serabi podomoro yang ada di Jalan KH Wahid Hasyim Kota Pekalongan, Jawa Tengah. (*)