Berita Tegal

Pedagang Kota Tegal Heran, Minyak Goreng Langka Tapi Banyak Masyarakat Biasa Bisa Jualan

Pedagang pasar tradisional di Kota Tegal mengaku heran dengan kelangkaan minyak goreng kemasan yang sedang terjadi.

IST
Seorang penjual di salah toko kelotong di Pasar Trayeman Slawi, menunjukkan stok minyak goreng curah miliknya yang masih tersedia. Ia menjual minyak goreng curah tersebut seharga Rp 18.000 per kilogram 

TRIBUNPANTURA.COM, TEGAL - Pedagang pasar tradisional di Kota Tegal mengaku heran dengan kelangkaan minyak goreng kemasan yang sedang terjadi.

Rata-rata pedagang sembako di pasar tradisional sedang kekosongan minyak goreng. 

Kondisi itu sudah terjadi dalam setengah bulan terakhir. 

Namun herannya, masyarakat yang bukan pedagang justru memiliki stok minyak goreng. 

Mereka juga menjualnya kepada masyarakat umum. 

Hal itu disampaikan Hanah (40), pedagang sembako di Pasar Kejambon, Kota Tegal. 

Ia mengatakan, minyak goreng kemasan sedang susah. 

Kosong sudah dalam dua minggu terakhir.

"Saya malah bingung, yang pedagang malah gak punya".

"Tapi orang biasa (red, bukan pedagang) punya barangnya dan jualan di rumah," kata Hanah, Senin (14/3/2022).

Hanah mengatakan, info yang didapatkannya seperti di daerah perbatasan Kabupaten Tegal dan Kota Tegal, di wilayah Karanganyar. 

Banyak masyarakat biasa yang bukan pedagang justru mempunyai stok minyak goreng.

Ia berharap, pemerintah bisa mengatur sehingga keberadaan minyak goreng menjadi normal kembali. 

Semantara untuk harga, menurut Hanah, minyak goreng kemasan normal Rp 14 ribu per liter. 

Harga yang belum normal dialami minyak goreng curah. 

"Minyak goreng kemasan harganya sesuai subsidi".

"Yang belum minyak goreng curah, masih Rp 16 ribu-Rp 17 ribu per liter," ungkapnya. 

Pedagang lain, Rofik (49) menilai, sebenarnya minyak goreng tidak benar-benar langka. 

Kelangkaan tersebut jutru imbas dari masyarakat yang cenderung menyetok di rumah. 

Akibatnya distribusi minyak goreng tidak merata ke seluruh masyarakat. 

"Sebenarnya gak langka".

"Karena orang beli cenderung nyetok saja," ujarnya pedagang di Pasar Pagi Kota Tegal itu. 

Seorang warga, Leni (30) mengatakan, minyak goreng kemasan memang sedang sudah didapatkan di toko ataupun pedagang pasar. 

Tapi, ia kemarin mendapatkan minyak goreng dari temannya ibu rumah tangga.

Ia beli dengan harga per liter Rp 18 ribu. 

"Kemarin ada teman yang jual".

"Jadi saya beli saja karena memang lagi susah juga," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved