Berita Slawi
Video Tradisi Unik Warga Desa Sidaharja Kab Tegal Berbagi Takjil di Musala Bergantian
Tribunjateng.com, akan membahas mengenai tradisi yang dilakukan oleh warga Desa Sidaharja Kabupaten Tegal selama bulan puasa.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: restu dwi r
TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Berikut video Tradisi Unik Warga Desa Sidaharja Kab Tegal Berbagi Takjil di Musala Bergantian
Memasuki bulan suci ramadan (bulan puasa), biasanya terdapat daerah yang memiliki tradisi atau kebiasaan, baik untuk menyambut maupun memeriahkan.
Kali ini Tribunjateng.com, akan membahas mengenai tradisi yang dilakukan oleh warga Desa Sidaharja, Dukuh Peleman, RT 26/RW 01, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal selama bulan puasa.
Adapun tradisi yang dimaksud yaitu setiap bulan puasa, semua warga merata akan diberikan jadwal untuk membagi atau menyediakan takjil gratis bagi jemaah, warga setempat, dan warga dari luar yang mungkin sedang istirahat di musala desa.
Nantinya secara bergilir menyesuaikan jadwal yang sudah dibagikan, warga bergantian membuat takjil gratis dengan jumlah tidak ditentukan atau menyesuaikan kemampuan warga.
Ditemui saat sedang berada di Musala Al-Hidayah (musala desa), Ketua RT 26, Abdul Basyar, mengungkapkan bahwa tradisi bagi-bagi takjil sudah berlansung lama tepatnya sebelum musala baru (Al-Hidayah) dibangun.
Tapi semakin digencarkan dan menjadi tradisi rutin sekitar tahun 2012 lalu, dan awal mula diinisiasi oleh pengurus Musala Al-Hidayah.
"Tradisi bagi-bagi takjil ini bermula dari banyaknya orang yang mampir ke musala karena habis dari perjalanan, sehingga selain beribadah juga sekalian menumpang istirahat. Dari situlah muncul inisiatif untuk membagikan takjil dan melibatkan warga sekitar. Alhamdulillah masih berjalan lancar hingga saat ini," ungkap Abdul Basyar, pada Tribunjateng.com, Selasa (5/4/2022).
Dikatakan, pembagian jadwal bagi-bagi takjil sudah mulai dipersiapkan pengurus musala beberapa hari sebelum bulan puasa berlangsung.
Dalam artian, nantinya masing-masing warga sudah mengetahui kapan gilirannya untuk membuat takjil.
Jika dirasa jadwal tidak sesuai atau bentrok dengan kegiatan, maka bisa menyampaikan kepada panitia musala untuk nantinya ditukar dengan warga lainnya.
Pada jadwal tersebut tertulis nama warga, kapan giliran membuat takjil, sehingga merata semuanya dapat giliran.
"Jumlah warga disini ada sekitar 40 kartu keluarga (KK). Nantinya dibagi, ada yang memberikan takjil saat waktu berbuka puasa, ada juga yang membagikan setelah salat tarawih. Sehingga full selama pelaksanaan puasa takjil selalu tersedia di musala," jelasnya.
Untuk jumlah takjil nya berapa, memang tidak diatur harus berapa porsi, jadi bebas bisa 10 porsi, 15 porsi, dan lain-lain.
Terkait jenis makanan atau minuman yang dibagikan untuk takjil juga dibebaskan, boleh makanan manis seperti kolak, bubur cadil, es buah, bubur kacang hijau, dan lain-lain, bisa juga gorengan.