Berita Semarang

Menengok Hutan Mangrove Tapak, Pesisir Paling Utuh di Semarang

Di kawasan itu bisa dibilang kawasan pesisir paling utuh di kota lunpia.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: m zaenal arifin
TribunPantura.com/Iwan Arifianto
Perahu wisatawan ketika melintasi kawasan hutan mangrove Tapak, Tugurejo, Tugu, Kota Semarang, Jumat (9/12/2022). 

Kini, kawasan itu sudah diselimuti magrove dengan total ada lima jenis mangrove seperti Bruguiera, Avicennia Marina, Rhizophora apiculata, R. mucronata, dan R. stylosa.

"Hasilnya dapat dilihat sekarang ketika kampung pesisir di wilayah lain mulai hilang tergerus abrasi kampung kami masih aman, jarak dengan bibir pantai sejauh 2 kilometer," katanya.

Kawasan mangrove di sekitar area Tapak total luas 466 hektare, meliputi beberapa kelurahan Tugurejo, dan Karanganyar.

Dari luas total tersebut, hanya 400 hektare lahan telah diselimuti magrove dengan jumlah pohon mangrove di angka 3 juta sampai 5 juta pohon.

Luasnya kawasan mangrove tersebut memberikan manfaat yang cukup besar terhadap warga pesisir di antaranya bebas dari rob.

Ia masih ingat ketika fase gelombang rob tinggi disertai curah hujan hampir seluruh pesisir kota Semarang terendam rob pada akhir Mei 2022.

Tapi kampung Tapak dan sekitarnya kala itu tidak terdampak.

"Wilayah Mangkang ketika itu kena rob, tapi kami aman, begitupun kampung di dekat kami seperti di Tugurejo, Karanganyar Randugarut Tambakharjo, Jrakah, juga ikut merasakan dampak manfaat hutan mangrove kami karena terlindungi dari ancaman abrasi dan rob," bebernya.

Selain itu, konservasi mangrove menjaga sumber ekonomi warga yakni tambak ikan.

Wilayah pesisir Tapak menjadi satu-satunya kawasan di pesisir kota Semarang yang masih tersisa tambak ikan, wilayah lainnya di pesisir Semarang tambak-tambak habis digerus abrasi.

Di lokasi tersebut, terdapat 60-70 tambak ikan bandeng.

Sektor lain dari pemanfaatan konservasi mangrove adalah wisata bahari berupa wisata mangrove. Di kampung Tapak wisata tersebut sudah dimulai sejak September 2015.

Tingkat kunjungan wisatawan di tempat wisata cukup menggembirakan yakni sebulan tercatat terdapat 500 hingga 700 pengunjung di tahun 2022.

Wisatawan berasal dari para pelajar dari TK hingga Universitas, maupun masyarakat umum.

"Kami rutin laporkan data angka kunjungan tersebut ke Dinas Pariwisata, memang sempat sepi waktu pandemi tapi tahun ini sudah ramai lagi," ungkapnya.

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved