Berita Nasional

Inovasi Hijau, Erick Thohir Majukan Indonesia Melalui Ekosistem Kendaraan Listrik

“Inilah sejumlah inisiatif sekaligus ikhtiar yang dilakukan perusahaan-perusahaan BUMN untuk melestarikan lingkungan,” pungkas Erick Thohir.

Editor: editorbiznis
Istimewa
Inovasi Hijau, Erick Thohir Majukan Indonesia Melalui Ekosistem Kendaraan Listrik 

TRIBUNPANTURA.COM - Menteri BUMN Erick Thohir terus bekerja nyata mewujudkan kemajuan sekaligus menjaga lingkungan Indonesia. Di antara terobosan orang nomor satu di Kementerian BUMN tersebut adalah dengan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik nusantara.

“Lingkungan yang sehat tidak bisa diwujudkan satu atau dua pihak, tetapi harus bergotong royong. Insya Allah memberikan manfaat yang berkelanjutan,” terang Erick Thohir.

Seperti diketahui, Erick Thohir mengumumkan pembentukan Indonesia Battery Corporation (IBC) pada bulan Maret 2021 lalu sebagai holding untuk mengelola ekosistem industri baterai, khususnya bagi kendaraan bermotor listrik atau Electric Vehicle (EV). Pembentukan IBC merupakan strategi pemerintah untuk memaksimalkan potensi sumber daya mineral agar bisa dimanfaatkan di dalam negeri untuk mengelola industri baterai yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Sebab, Indonesia memiliki cadangan dan produksi mineral yang besar sebagai bahan baku baterai. Salah satunya nikel yang mencapai 24 persen dari total produksi di dunia. Pembentukan IBC ditandai dengan penandatanganan perjanjian pemegang saham (shareholders’ agreement) yang dilangsungkan pada 16 Maret 2021 oleh empat perusahaan BUMN sektor pertambangan dan energi.

Empat perusahaan pelat merah ini adalah Holding Industri Pertambangan - MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero), dengan komposisi saham masing-masing sebesar 25 persen. Masing-masing BUMN yang terlibat dalam holding IBI memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing.

Mind ID dan Antam akan berperan dalam penambangan dan pengolahan mineral mentah. Sedangkan PLN dan PT Pertamina akan bertanggung jawab atas pembuatan sel baterai dan kemasan baterai, serta pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia.

Selain itu terdapat kerja sama dengan Konsorsium Hyundai, pembentukan perusahaan ini juga melibatkan Korporasi KIA, Mobis Hyundai, dan LG Energy Solution. Tujuan dari kolaborasi ini, selain untuk manufaktur kendaraan konvensional, adalah untuk menjadikan Indonesia pusat pengembangan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai.

“Inilah sejumlah inisiatif sekaligus ikhtiar yang dilakukan perusahaan-perusahaan BUMN untuk melestarikan lingkungan,” pungkas Erick Thohir. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved