Berita Cilacap

Menjelajahi Benteng Karangbolong, Peninggalan Kolonial Belanda di Pulau Nusakambangan Cilacap

Benteng Karangbolong merupakan salah satu peninggalan kolonial Belanda yang masih berdiri kokoh hingga saat ini.

Tribunpantura.com/Pingky Setiyo Anggraeni
Potret Benteng Karangbolong yang ada di Pulau Nusakambangan Cilacap, Minggu (19/2/2023). Benteng Karangbolong merupakan salah satu peninggalan kolonial Hindia Belanda yang saat ini sering dikunjungi wisatawan. 

Lalu ke bawahnya lagi ada tempat interogasi, dan semakin ke bawah ada ruang penyiksaan, penjara dan juga beberapa sanitasi.

"Selain itu, di bagian bawah benteng juga terdapat pintu keluar yang tembus ke meriam dan pantai Karangbolong. Lalu di areal samping benteng juga terdapat ruang-ruang pengintain," jelasnya.

Disebutkan Riyadh bahwa saat itu ratusan narapidana juga ditawan di benteng tersebut.

Para narapidana itulah yang diketahui membangun benteng Karangbolong.

Mereka hidup, dipenjara, membangun, disiksa bahkan meninggal di Nusakambangan.

"Para tahanan inilah yang membuat jalan-jalan yang ada di Nusakambangan bahkan membuat benteng dan juga pelabuhan," ungkapnya.

Suasana mistis tentunya sudah sangat terasa ketika kita menginjakkan kaki di kawasan pintu masuk benteng tersebut.

Selain karena tempat tersebut juga digunakan untuk eksekusi, lokasi benteng ini juga berada di kawasan cagar alam dengan hutan dan pepohonan yang rimbun.

Ditambah lagi tidak ada penerangan sama sekali di area benteng, hanya ada cahaya matahari yang masuk melalui pintu ataupun jendela benteng.

Untuk dapat sampai ke Benteng Karangbolong ini, wisatawan harus menyeberang dari Teluk Penyu Cilacap ke Pulau Nusakambangan Timur.

Penyeberangan menggunakan ojek perahu membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit perjalanan dengan biaya Rp 40 ribu untuk pulang pergi.

Sesudah itu wisatawan bisa melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki selama 20 menit agar bisa sampai ke Benteng Karang Bolong.

Sambil berjalan, wisatawan juga dapat menikmati keindahan alam yang ada di sekitar kawasan Cagar Alam Nusakambangam Timur ini.

Untuk dapat melihat bangunan sejarah itu, wisatawan tak perlu merogoh kocek sepeserpun karena tidak ada tiket khusus.

Hanya saja ketika akan memasuk kawasan Cagar Alam Nusakambangan Timur, wisatawan harus membayar Rp 5 ribu. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved