Berita Jateng
Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Berdampak pada Industri Properti di Jateng
Pembangunan infrastruktur yang masif di Jawa Tengah dipandang potensial bagi industri properti.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: m zaenal arifin
"Kami akan launching 10 unit, target kami 10 unit itu bisa terjual habis sampai akhir tahun. Ada beberapa area yang masih bisa kami maksimalkan, karena tidak ada klaster lagi, jadi kami cari area potensial, kami bangun berapa unit rumah dan akan maksimalkan di situ," lanjutnya.
Di sisi lain terkait permintaan unit tahun 2023 ini Yonas menambahkan, bulan Maret belum terlihat signifikan.
Menurutnya, jika melihat tren yang ada, memang hal ini biasa terjadi di tengah waktu yang masih tergolong awal tahun.
"Trennya yang tahun kemarin juga seperti itu, biasanya awal tahun orang masih konsen ke perpajakan dulu, karena pasar kami kebanyakan orang bisnisman. Tidak dipungkiri, mereka akan terkuras fokusnya ke mengurus perpajakan. Cuma habis itu biasanya pasar kembali berjalan," ujarnya.
Sementara itu, terkait harga properti di tahun 2023 ini Yonas juga tidak memungkiri ada kenaikan.
Adapun kenaikan itu, disebutkan berkisar antara 10-12 persen.
"Kenaikan pasti, karena saat Covid-19, kebanyakan (penjualan properti) daerah lain mengalami penurunan, Semarang bagus-bagusnya. Makanya properti ini kami menaikkan harga, karena tanah itu unik."
"Tidak ada yang yang menggantikan tanah di blok (misal) i 20, itu hanya satu walaupun ada sebelah-sebelahnya. Karena keunikan itu, mau tidak mau pasti harganya naik terus," ungkapnya.
"Faktor yang mempengaruhi kenaikan juga pastinya dari pemerintah, NJOP (nilai jual objek pajak) sudah naik. Kecepatan penjualan pasti mempengaruhi kenaikan signifikan, karena kemarin kita tahu kebutuhan rumah mewah di Semarang juga meningkat - mau tidak mau kami menyesuaikan kenaikan harga," imbuhnya.
Sebelumnya, DPD Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Jawa Tengah juga memandang pasar properti di Jawa Tengah masih memiliki prospek menjanjikan tahun ini.
Hal itu di antaranya didukung sektor industri yang diyakini akan tetap mengalami pertumbuhan meski di tengah ancaman resesi global.
"Kita tahu bahwa di Jawa Tengah ini ada banyak industri. Kemudian menariknya dari industri ini, banyak investor dari luar Jawa Tengah yang buka pabrik di Jateng."
"Pemerintah mendukung hal ini dengan adanya kawasan industri, kemudian infrastruktur jalan tol yang sudah sangat mendukung."
"Sehingga tahun 2023 masih prospek dan justru menurut saya semakin lama semakin bagus, karena banyak juga investor yang tidak hanya dalam negeri, tapi juga dari luar negeri," kata Ketua DPD AREBI Jawa Tengah Winasis Murni Suwandito, beberapa waktu lalu.
Winasis lebih lanjut menjelaskan, sektor industri memiliki andil besar bagi pertumbuhan real estate broker di Jawa Tengah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.