Berita Jateng

Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Berdampak pada Industri Properti di Jateng

Pembangunan infrastruktur yang masif di Jawa Tengah dipandang potensial bagi industri properti.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: m zaenal arifin
Tribunpantura.com/Idayatul Rohmah
General Manager CitraSun Garden Yonas Oktavian (kiri) dan dua orang dari timnya tampak melihat brosur di depan salah satu unit baru CitraSun Garden, Rabu (15/3/2023). 

TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Pembangunan infrastruktur yang masif di Jawa Tengah dipandang potensial bagi industri properti.

Di antaranya CitraSun Garden, yang menyebutkan adanya perluasan segmen market seiring dengan pembangunan tol baru.

"Sebelumnya Paling banyak (masyarakat) Kota Semarang. Sejak adanya tol baru (Semarang-Demak) ini, sekarang lebih banyak menyasar ke arah (Pantura) timur."

"Memang (pembeli) kebanyakan Pati. Selain itu juga Jepara dan Kudus, jadi sekarang ini lebih banyak menyasar ke arah timur dan kami kemungkinan tahun ini sudah mulai ekspansi ke arah sana karena memang ngefek (terpengaruh) juga dengan adanya tol baru ini," jelas Section Head Sales CitraSun Garden, Emerentiana Maria Kenza di sela pengenalan unit baru di CitraSun Garden, Rabu (15/3/2023).

Di sisi itu, pada pengenalan unit baru ini CitraSun Garden Semarang memperkenalkan tiga tipe di Cluster Sapphire Hill, yaitu tipe alunite, almya, dan andara.

Unit-unit tersebut ditawarkan dengan kisaran harga mulai Rp 2 miliar. Ketiga tipe ini disebutkan mengusung konsep modern compact architectural, dengan desain fasad mengikuti trend warna monochromatic.

Menurutnya, unit tersedia untuk tipe rumah ini cukup terbatas.

"Desain interior yang kami hadirkan untuk tipe rumah ini menyesuaikan pangsa pasar. Karakter di CitraSun ini kelihatan mahal dan mewah," imbuhnya.

Adapun di sisi itu ia menyebutkan, secara keseluruhan unit CitraSun saat ini telah terjual sekitar 300 dari total 400 unit.

"Terkait nilai investasi, kenaikannya di kisaran 10-11 persen per tahun," sebutnya.

General Manager CitraSun Garden Yonas Oktavian menambahkan, pihaknya melihat perkembangan sektor properti yang bagus di Kota Semarang.

Hal itu dibuktikan dengan penjualan unit di CitraSun Garden yang tumbuh positif dari waktu ke waktu, terlebih selama tiga tahun terakhir ini.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya terus berupaya untuk memaksimalkan pembangunan di area yang potensial.

"Penjualan tiga tahun terakhir (CitraSun) selalu masuk target. Perkembangannya cukup signifikan, terlebih Semarang ini sedang melakukan pembangunan besar-besaran dan didukung infrastruktur tol Yogyakarta-Bawen, sehingga memungkinkan investasi lebih besar lagi di Semarang."

"Kami sebagai developer juga akan membangun Semarang ini dengan cukup baik. Masa landing CitraSun ini, juga salah satu proyek kebanggaan," ungkapnya.

"Kami akan launching 10 unit, target kami 10 unit itu bisa terjual habis sampai akhir tahun. Ada beberapa area yang masih bisa kami maksimalkan, karena tidak ada klaster lagi, jadi kami cari area potensial, kami bangun berapa unit rumah dan akan maksimalkan di situ," lanjutnya.

Di sisi lain terkait permintaan unit tahun 2023 ini Yonas menambahkan, bulan Maret belum terlihat signifikan.

Menurutnya, jika melihat tren yang ada, memang hal ini biasa terjadi di tengah waktu yang masih tergolong awal tahun.

"Trennya yang tahun kemarin juga seperti itu, biasanya awal tahun orang masih konsen ke perpajakan dulu, karena pasar kami kebanyakan orang bisnisman. Tidak dipungkiri, mereka akan terkuras fokusnya ke mengurus perpajakan. Cuma habis itu biasanya pasar kembali berjalan," ujarnya.

Sementara itu, terkait harga properti di tahun 2023 ini Yonas juga tidak memungkiri ada kenaikan.

Adapun kenaikan itu, disebutkan berkisar antara 10-12 persen.

"Kenaikan pasti, karena saat Covid-19, kebanyakan (penjualan properti) daerah lain mengalami penurunan, Semarang bagus-bagusnya. Makanya properti ini kami menaikkan harga, karena tanah itu unik."

"Tidak ada yang yang menggantikan tanah di blok (misal) i 20, itu hanya satu walaupun ada sebelah-sebelahnya. Karena keunikan itu, mau tidak mau pasti harganya naik terus," ungkapnya.

"Faktor yang mempengaruhi kenaikan juga pastinya dari pemerintah, NJOP (nilai jual objek pajak) sudah naik. Kecepatan penjualan pasti mempengaruhi kenaikan signifikan, karena kemarin kita tahu kebutuhan rumah mewah di Semarang juga meningkat - mau tidak mau kami menyesuaikan kenaikan harga," imbuhnya.

Sebelumnya, DPD Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Jawa Tengah juga memandang pasar properti di Jawa Tengah masih memiliki prospek menjanjikan tahun ini.

Hal itu di antaranya didukung sektor industri yang diyakini akan tetap mengalami pertumbuhan meski di tengah ancaman resesi global.

"Kita tahu bahwa di Jawa Tengah ini ada banyak industri. Kemudian menariknya dari industri ini, banyak investor dari luar Jawa Tengah yang buka pabrik di Jateng."

"Pemerintah mendukung hal ini dengan adanya kawasan industri, kemudian infrastruktur jalan tol yang sudah sangat mendukung."

"Sehingga tahun 2023 masih prospek dan justru menurut saya semakin lama semakin bagus, karena banyak juga investor yang tidak hanya dalam negeri, tapi juga dari luar negeri," kata Ketua DPD AREBI Jawa Tengah Winasis Murni Suwandito, beberapa waktu lalu.

Winasis lebih lanjut menjelaskan, sektor industri memiliki andil besar bagi pertumbuhan real estate broker di Jawa Tengah.

Selain sebagai yang utama, dia menambahkan, perkembangan zona industri di Jawa Tengah juga merambah ke sektor lainnya seperti perumahan dan perhotelan.

"Misalnya Jateng bagian utara cenderung industri, ini juga selain menarik investor yang mau buka pabrik, developer-developer pun menyiapkan. Jadi ini sudah ada developer-developer besar yang sudah punya tanah ratusan hektar di Jateng untuk pengelolaan maupun pengembangan residensial juga."

"Kemudian Jateng bagian selatan, konturnya banyak bukit. Ini banyak perkembangan ke arah pariwisata. Jadi Jateng sangat potensial," terangnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved