Berita Jateng
Soal Sistem Pemilu Proporsional Terbuka dan Tertutup, Begini Kata Dewan Pakar PKS Rizal Bawazier
Dewan Pakar Partai Kesejahteraan Sosial (PKS) Rizal Bawazier menyatakan apapun sistem yang akan diputuskan nanti pada Pemilu 2024 tetap ada tantangan.
Penulis: dina indriani | Editor: m zaenal arifin
TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Sistem pemilu proporsional terbuka dan tertutup hingga saat ini masih menjadi pembahasan publik baik pengamat politik, internal partai politik, politikus bahkan masyarakat umum.
Menanggapi itu, Dewan Pakar Partai Kesejahteraan Sosial (PKS) Rizal Bawazier menyatakan apapun sistem yang akan diputuskan nanti pada Pemilu 2024 tetap ada tantangan dan perjuangan bagi partai maupun yang diberikan mandat sebagai calon legislatif.
"Sampai saat ini kan kita masih menunggu apakah sistem terbuka atau tertutup, yang jelas semua sistem itu tetap ada perjuangan dan tantangannya masing-masing," tuturnya saat diwawancara beberapa waktu lalu.
Rizal Bawazier atau akrab disapa RB yang akan maju di Bacaleg Dapil X Jawa Tengah itu menyatakan siap menerima dan menjalankan apa yang menjadi keputusan nantinya.
"Bagi saya yang sudah diberi mandat oleh DPP untuk mengisi nomor urut satu di Bacaleg Dapil X Jawa Tengah jika tertutup peluang saya lebih banyak, namun tantangannya juga akan lebih berat."
"Jika sistem terbuka, saya optimis lolos, tapi perjuangan bisa bareng-bareng dengan rekan-rekan saya," ujarnya.
Ia pun yakin dapat memenangkan pemilihan legislatif, karena nomor urut satu telah ditetapkan oleh DPP PKS.
Serta optimis dapat meraih suara dan kepercayaan masyarakat di Dapilnya yakni meliputi wilayah Batang, Kota Pekalongan, Pemalang dan Kabupaten Pekalongan.
Ia pun berkomitmen untuk adanya perubahan terutama di Pemalang dengan berbekal masukan-masukan dari masyarakat.
"Banyak sekali, secara prinsip partai harus ada perubahan misal di wilayah Dapil X ya, itu ada Pemalang saya mendapat banyak sekali masukan masyarakat infrastrukturnya tidak ada perubahan pemerintahnya kemana legislatifnya kemana, lalu juga irigasi dan pupuk, lalu ada rob di Pekalongan, yang imbasnya sampai Batang."
"Tentu ini harus ada dorongan hingga ke Pusat, target saya adalah jika sudah duduk di pusat tentu lebih mudah untuk mendorong Pemerintah dan membantu masyarakat," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.