Elektabilitas Cawapres Erick Thohir Melesat Ungguli Ridwan Kamil dan Sandiaga

TRIBUNPANTURA.COM - Elektabilitas calon wakil presiden (cawapres) dari Menteri BUMN Erick Thohir terekam terus mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia, sosok menteri andalan dan kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini berada di peringkat pertama dengan elektabilitas 15,5 persen dalam simulasi 18 nama cawapres.

Angka ini meningkat dari hasil survei Indikator sebelumnya, di mana Erick Thohir hanya memiliki elektabilitas sebesar 12,2 persen dan berada di peringkat keempat. Dengan ini terekam elektabilitas Eks Presiden Inter Milan tersebut memiliki kenaikan sebesar 3,3 persen.

Elektabilitas Cawapres Erick Thohir saat ini mengungguli Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang berada di posisi kedua dan mendapatkan angka 15,4 persen. Demikan pula dengan Menparekraf Sandiaga Uno yang berada di posisi keempat dengan elektabilitas sebesar 13,1 persen.

Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi menyatakan elektabilitas Erick Thohir memang mengalami kenaikan. Berbeda dengan Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno yang mengalami penurunan elektabilitas.

“Erick Thohir memang mengalami kenaikan elektabilitas sedangkan Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno elektabilitasnya tengah turun,” terang Burhanuddin dalam acara Rilis Nasional Indikator Politik Indonesia bertajuk ‘Saling Salip Elektabilitas Capres Cawapres Jelang Pemilu 2024’ secara daring.

Jika dibandingkan dengan elektabilitas temuan sebelumnya, Ridwan Kamil mengalami penurunan elektabilitas sebesar 1,9 persen. Di mana elektabilitas sebelumnya politisi Golkar tersebut berada di angka 17,3 persen.

Ia pun harus merelakan posisi pertama kepada Erick Thohir setelah penurunan elektabilitas tersebut. Sedangkan Sandiaga Uno mengalami penurunan elektabilitas sebesar 1,1 persen.

Orang nomor satu di Kemenparekraf ini terekam pada survei sebelumnya memiliki elektabilitas sebesar 14,2 persen dan bercokol di posisi kedua kini berada di posisi keempat serta memperoleh angka sebesar 13,1 persen. (*)