Berita Tegal

Kreatif, Mahasiswa Prodi BK UPS Tegal Buat Media Konseling Alat Peraga Hingga Game

Ada berbagai media konseling yang dipamerkan, mulai dari poster, alat peraga, hingga game.

Tribun-Pantura.com/Fajar Bahruddin Achmad
Prof Dr Sitti Hartinah (kanan) saat melihat pameran media konseling hasil karya mahasiswa semester 4 Prodi Bimbingan dan Konseling (BK) di Aula YPP UPS Tegal, Jumat (23/6/2023). 

TRIBUN-PANTURA.COM, TEGAL - Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pancasakti (UPS) Tegal, menggelar pameran alat atau media konseling di Aula YPP UPS Tegal, Jumat (23/6/2023).

Pameran hasil karya mahasiswa BK semester 4 itu bertajuk 'Praktikum Fest'.

Ada berbagai media konseling yang dipamerkan, mulai dari poster, alat peraga, hingga game. 

Untuk media konseling dengan game, secara langsung dipaparkan dan dimainkan oleh peserta. 

Dosen BK UPS Tegal, Sesya Dias Mumpuni mengatakan, praktikum fest ini adalah luaran dari tiga mata kuliah, yaitu mata kuliah BK pribadi, BK karier, dan pengembangan pribadi konselor. 

Hasilnya dipamerkan, meliputi poster, alat peraga, dan game. 

Ia mengatakan, media konseling ini dibuat agar para siswa bisa lebih nyaman saat menghadapi guru BK. 

Sehingga guru BK bisa lebih kreatif, tidak melulu menghadapi siswa dengan cara interview.

"Misalkan pakai media game, maka siswa yang akan membaca dirinya sendiri. Dia yang akan melakukan, berpikir, dan memutuskan. Guru BK nantinya tinggal mengarahkan jika kurang tepat," katanya. 

Guru Besar Ilmu Manajemen Pendidikan UPS Tegal, Prof Dr Sitti Hartinah menilai, praktikum fest ini menjadi implementasi dari kurikulum merdeka.

Maka sejak dini, mahasiswa BK dipersiapkan untuk menguasai literasi digital, aplikasinya seperti membuat game konseling untuk pelajar SD, SMP maupun SMA. 

Sehingga nantinya mahasiswa BK ini akan lebih kreatif, inovatif, dan tidak monoton saat sudah lulus dan terjun ke masyarakat. 

Baik saat menjadi guru ataupun saat bekerja di bidang lainnya, seperti perusahaan atau rumah sakit.

"Tidak menutup kemungkinan, media konseling ini juga bisa menjadi edukasi para remaja yang akhir-akhir ini mengalami degradasi atau kemerosotan moral. Sehingga bisa mengurangi," ungkapnya. 

Seorang mahasiswa, Nurul Fajriyana mengatakan, ia dan kelompoknya membuat alat peraga memilih karier bagi pelajar tingkat SMA. 

Patokannya adalah teori work adjusment atau penyesuaian kerja. 

"Teori ini lebih mengedepankan bagaimana siswa itu mau memilh karier. Harus disesuaikan dengan keadaan sendiri dengan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved