Berita Tegal

Resmikan Sentra Industri Logam Kota Tegal, Dedy Yon Dorong Perajin Tingkatkan Daya Saing

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono meresmikan Sentra Industri Logam Kota Tegal atau disingkat Silkot.

Istimewa
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono (tengah) saat meresmikan Sentra Industri Logam Kota Tegal (Silkot) yang beralamat di Jalan Cempaka Nomor 14 Kelurahan Kejambon, Kecamatan Tegal Timur, Kamis (9/11/2023). 

TRIBUN-PANTURA.COM, TEGAL - Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono meresmikan Sentra Industri Logam Kota Tegal atau disingkat Silkot yang beralamat di Jalan Cempaka Nomor 14 Kelurahan Kejambon, Kecamatan Tegal Timur, Kamis (9/11/2023).

Tempat tersebut menjadi showroom dan tempat pelatihan bagi pelaku industri logam.

Peresmian juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Tegal, Agus Dwi Sulistantono, Koordinator Fungsi IKM Alat Angkut Direktorat IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut, Ivan Kuswardana dan Kepala Balai Industri Logam dan Kayu Disperindag Prov Jateng Husni.

Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono mengatakan, ia sangat bahagia dan antusias untuk melaunching Silkot.

Menurutnya Silkot sudah siap untuk dimanfaatkan bagi para perajin logam Kota Tegal.

Sekaligus menjadi pusat pelatihan siswa SMK/SMA/perguruan tinggi dengan program studi terkait.

“Saya ucapkan selamat dan sukses kepada para pelaku IKM logam di Kota Tegal ataupun pihak berkepentingan lainnya atas berdirinya Silkot yang saat ini menjadi rumah bagi kita semua untuk membangun dan mengembangkan potensi IKM logam yang kita miliki,” ujarnya. 

Dedy Yon mengatakan, berdirinya Silkot menjadi semangat baru bagi industri logam Kota Tegal untuk lebih meningkatkan daya saing industri di kancah global. 

Selain itu, pembangunan ini menjadi salah satu upaya strategis Pemkot Tegal melalui program sinergitas stakeholder membangun hebat industri logam Kota Tegal.

"Jadi ini perwujudan pembangunan industri Kota Tegal agar semakin kreatif dan mendunia," katanya. 

Kepala Disnakerin Kota Tegal, Heru Setyawan mengatakan, Silkot dibangun mulai 2022 berupa rehab eks-dapur induksi dengan biaya Rp 215 juta.

Pembangunan berlanjut pada 2023 dengan rincian biaya Rp 188,3 juta untuk rehab dan Rp 147 juta untuk menakinal serta elektrikal eks-dapur induksi.

"Silkot dulu dimanfaatkan untuk dapur induksi pada 2010-2011 dan diprotes warga karena menyebabkan polutif serta berisik," katanya. 

Heru berharap, Silkot dapat menjadi sarana yang bisa dimanfaatkan secara sinergis oleh para perajin logam dengan lembaga pendidikan, baik SMK maupun pendidikan tinggi.

Menurutnya, Silkot harus menjadi tempat untuk mendisplay produk, pelatihan dan riset logam.

“Dengan sinergi nyata tekad untuk mengembalikan brand Tegal sebagai Jepang-nya Indonesia bukan hal yang mustahil diwujudkan. Semua kembali kepada semangat para perajin dan stakeholder terkait lainnya," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved